Formulasi Warfarin
Formulasi warfarin adalah dalam bentuk tablet. Warfarin dikonsumsi secara oral, bisa bersama ataupun tanpa makanan.[8,9]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, warfarin tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan 1 mg, 2 mg, 2,5 mg, 5 mg, 7,5 mg, 10 mg.[8,9]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan warfarin sediaan tablet diberikan secara oral dan dikonsumsi dengan atau tanpa makanan sekali sehari. Warfarin dapat diminum kapan saja, namun direkomendasikan dikonsumsi dalam waktu yang sama setiap harinya, umumnya sore atau malam hari sesuai dosis dan anjuran. Jika melewatkan satu dosis, disarankan untuk segera minum pada hari yang sama, tetapi tidak diperkenankan menggandakan dosis pada hari berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Efek antikoagulan dari warfarin dapat berkurang pada individu dengan asupan alkohol kronik. Efek warfarin juga diduga dipengaruhi oleh makanan yang kaya vitamin K (seperti brokoli dan sayuran berdaun hijau).[4,6,9]
Cara Penyimpanan
Warfarin sediaan oral disimpan pada suhu antara 15-30°C. Tersimpan dalam dus kemasannya. Terlindung dari cahaya, panas, dan kelembaban.[8,9]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi antara warfarin dengan antiplatelet ganda, seperti aspirin dan clopidogrel, diperlukan pada kasus atrial fibrilasi dengan risiko tinggi stroke. Kombinasi ini juga dapat diperlukan pasien yang menggunakan bare-metal stent atau drug-eluting stent dengan infark miokard anterior dan trombus atau risiko tinggi terbentuk trombus pada ventrikel kiri.
Selain itu, kombinasi antara warfarin dengan aspirin diperlukan pada kasus infark miokard anterior dan trombus atau risiko tinggi terbentuk trombus pada ventrikel kiri, tanpa adanya pemasangan stent. Kombinasi warfarin dengan antikoagulan parenteral, seperti heparin, diperlukan pada kasus deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru.[6,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta