Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Duloxetine general_alomedika 2025-05-07T11:38:10+07:00 2025-05-07T11:38:10+07:00
Duloxetine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Duloxetine

Oleh :
dr. Meyke Liechandra
Share To Social Media:

Indikasi penggunaan duloxetine adalah pada gangguan depresi mayor, gangguan cemas menyeluruh, fibromyalgia, nyeri muskuloskeletal kronik, dan neuropati perifer diabetik. Pada pasien yang berusia di bawah 18 tahun, duloxetine dapat digunakan untuk gangguan cemas menyeluruh dan fibromyalgia.[2,11]

Gangguan Depresi Mayor

Dosis awal duloxetine untuk gangguan depresi mayor adalah 20–30 mg, 2 kali per hari. Dosis rumatan sebesar 60 mg per hari, dapat diberikan 1 kali per hari atau 30 mg 2 kali per hari. Dosis maksimal duloxetine  adalah 120 mg/hari. Meskipun dosis 120 mg/hari terbukti efektif, tidak ada bukti yang menunjukkan manfaat lebih pada pemberian duloxetine di atas 60 mg/hari.[1,2,7]

Jika dibutuhkan kenaikan dosis, dapat diberikan tambahan sebesar 30 mg dengan interval 1 minggu atau lebih. Perhatikan kemampuan toleransi pasien jika menaikkan dosis duloxetine.[11]

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan duloxetine untuk mengatasi keluhan nyeri pada pasien gangguan depresi mayor lebih baik dibandingkan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).[12]

Gangguan Cemas Menyeluruh

Pada gangguan cemas menyeluruh, dosis awal duloxetine dapat diberikan sebesar 60 mg, 1 kali per hari. Pada beberapa pasien, terapi dapat dimulai dari dosis 30 mg selama 1 minggu, untuk memberikan waktu penyesuaian, lalu dinaikkan menjadi 60 mg per hari. Tidak terdapat bukti bahwa pemberian duloxetine di atas 60 mg/hari menunjukkan manfaat lebih.[1,2]

Fibromyalgia

Pada fibromyalgia, dosis awal adalah sebanyak 30 mg per hari selama satu minggu guna memberikan waktu penyesuaian, kemudian dosis bisa ditingkatkan menjadi 60 mg per hari. Sebagian pasien dapat menunjukkan respon baik dengan dosis awal. Dosis maksimal adalah 60 mg/hari. Penggunaan duloxetine lebih dari 60 mg/hari tidak memberikan manfaat lebih, bahkan pada pasien yang tidak berespon terhadap dosis 60 mg.[1,7]

Neuropati Perifer Diabetik

Pada penatalaksanaan neuropati diabetik perifer, dosis awal duloxetine adalah 60 mg. Namun, bila pasien kesulitan menerima efek samping yang timbul, dosis bisa diturunkan. Pada pasien dengan gangguan ginjal, terapi dapat diberikan dengan dosis yang lebih rendah, seperti 30 mg. Dosis maksimal dalam satu hari adalah sebanyak 60 mg.[1,6]

Nyeri Muskuloskeletal Kronik

Duloxetine diindikasikan untuk nyeri muskuloskeletal kronik, misalnya akibat osteoarthritis atau lower back pain. Pemberian duloxetine bisa dimulai dengan dosis 30 mg per hari selama satu minggu. Kemudian, dosis bisa dinaikkan menjadi 60 mg per hari, menyesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis maksimal yang direkomendasikan adalah sebesar 60 mg/hari.[1,6]

Indikasi Lain

Selain penggunaan untuk indikasi yang telah disetujui oleh FDA, duloxetine juga digunakan secara off-label untuk dua keadaan lain. Pada neuropati perifer akibat kemoterapi duloxetine dapat diberikan dengan dosis awal 30 mg per hari selama 1 minggu, lalu ditingkatkan menjadi 60 mg per hari.[1,11]

Selain itu, duloxetine juga digunakan untuk stress urinary incontinence, terutama pada pasien yang tidak berespon baik terhadap intervensi non farmakologis atau komorbid dengan depresi. Dosis duloxetine adalah 40 mg 2 kali per hari. Jika perlu mengurangi efek samping, dapat digunakan dosis lebih rendah terlebih dahulu, yaitu 20 mg 2 kali per hari selama 2 minggu, lalu naik menjadi 40 mg 2 kali per hari.[1,11]

Penyesuaian Dosis pada Anak

Efektivitas dan keamanan pemakaian duloxetine pada anak-anak belum dibuktikan. Studi jangka pendek menunjukkan penggunaan antidepresan, seperti duloxetine, pada anak-anak dan dewasa muda dapat meningkatkan ide bunuh diri.[7,11]

Jika akan menggunakan duloxetine pada anak-anak, pertimbangkan manfaat terapi dengan risiko yang mungkin ditimbulkan. Pada anak, pemakaian duloxetine dapat dipertimbangkan pada gangguan cemas menyeluruh dan fibromyalgia.[6,7,11]

Duloxetine dapat digunakan untuk mengatasi gangguan cemas menyeluruh pada anak usia 7–17 tahun. Dosis awal sebanyak 30 mg per hari secara oral, minimal selama dua minggu. Setelahnya, dosis bisa ditingkatkan menjadi 60 mg per hari bila diperlukan. Dosis maksimal sebanyak 120 mg per hari.[7]

Sedangkan untuk fibromyalgia, duloxetine dapat diberikan pada anak usia 13 tahun atau lebih. Pemberian dimulai dengan dosis awal 30 mg per hari selama minimal satu minggu, lalu dapat ditingkatkan ke 60 mg per hari bila dibutuhkan.[7]

Penyesuaian Dosis pada Lansia

Penggunaan duloxetine untuk mengatasi gangguan cemas menyeluruh pada pasien usia 65 tahun atau lebih memerlukan penyesuaian dosis. Pemberian diawali dengan dosis 30 mg per hari, selama 2 minggu. Setelah itu, pertimbangkan untuk meningkatkan dosis menjadi 60 mg per hari. Dosis maksimal adalah 120 mg per hari.[6]

Penyesuaian Dosis Lain

Duloxetine tidak direkomendasikan pada penyakit ginjal berat (klirens kreatinin <30 mL/menit). Belum terdapat data penyesuaian dosis pada penyakit ginjal ringan atau sedang (klirens kreatinin 30 mL/menit atau lebih). Duloxetine tidak direkomendasikan pada gangguan hati dan sirosis hepatis.[7,10]

Penghentian atau Penggantian Duloxetine

Penghentian antidepresan, seperti duloxetine, perlu dilakukan dengan berhati-hati. Jika dihentikan tiba-tiba, dapat menyebabkan withdrawal syndrome. Gejala klinis withdrawal syndrome antara lain, pusing, mual, sakit kepala, parestesia, gelisah, mimpi buruk, insomnia, dan somnolen. Semakin tinggi dosis dan lamanya masa terapi dengan duloxetine, risiko untuk terjadi withdrawal syndrome bertambah tinggi.[2,11,12]

Untuk menghentikan duloxetine, lakukan secara bertahap, selama 4–6 bulan. Namun, jika gejala klinis memburuk, pertimbangkan untuk mengembalikan ke dosis awal atau memperlambat penurunan dosis.[2,11]

Melakukan penggantian antidepresan juga perlu dilakukan secara tepat. Sebaiknya, penggantian duloxetine menjadi antidepresan lain dilakukan dengan cara titrasi/cross-titration. Titrasi dilakukan selama 1–4 minggu, dengan cara menurunkan dosis antidepresan yang lama secara perlahan, dan bertahap menaikkan dosis antidepresan yang baru.[1,2,11]

Namun, cara titrasi tidak dapat digunakan ketika melakukan penggantian antara duloxetine dengan MAOI, seperti selegiline. Pastikan terdapat jarak 2 minggu dari dosis terakhir MAOI sebelum memulai duloxetine. Sedangkan, saat mengganti duloxetine ke MAOI berikan jarak setidaknya 5 hari.[2,11]

Referensi

1. Dhaliwal JS, Spurling BC, Molla M. Duloxetine. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549806/
2. Cymbalta (duloxetine) tablets manufacturer product information. Australian Product Information. 2021. https://www.guildlink.com.au/gc/ws/lilly/pi.cfm?product=lypcymbt
6. Duloxetine. Medscape. 2022 https://reference.medscape.com/drug/cymbalta-irenka-duloxetine-342960#0
7. Thornton P. Duloxetine. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/duloxetine.html#what-to-avoid
10. Pusat Informasi Obat Nasional. Duloksetine hidroklorida. Badan POM RI. 2015. https://pionas.pom.go.id/monografi/duloksetin-hidroklorida
11. Duloxetine: drug information. Lexicomp Inc. 2022.
12. Kuga A, Tsuji T, Hayashi S, Matsubara M, Fujikoshi S, Tokuoka H, Yoshikawa A, Escobar R, Tanaka K, Azekawa T. An observational study of duloxetine versus SSRI monotherapy for the treatment of painful physical symptoms in Japanese patients with major depressive disorder: primary analysis. Neuropsychiatr Dis Treat. 2017. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database

Formulasi Duloxetine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peningkatan Berat Badan Akibat Penggunaan Antidepresan
    Peningkatan Berat Badan Akibat Penggunaan Antidepresan
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan
    Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan
  • Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
    Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 16 Mei 2025, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 12 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
3 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 Mei 2025, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.