Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Duloxetine
Penggunaan duloxetine pada kehamilan dan menyusui perlu dilakukan dengan berhati-hati. Pada kehamilan, duloxetine masuk kedalam kategori C berdasarkan oleh food and drugs administration (FDA). Duloxetine dapat dieksreksikan pada air susu ibu (ASI).
Penggunaan Duloxetine pada Kehamilan
Penggunaan Duloxetine pada kehamilan termasuk dalam kategori C oleh FDA, yang berarti kemungkinan menyebabkan gangguan pada perkembangan janin tidak dapat disingkirkan. Berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), duloxetine masuk ke dalam kategori B3 yang artinya studi pada binatang menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun belum dipastikan pada manusia.[4,13]
Oleh karena itu, penggunaan duloxetine pada ibu hamil dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat yang didapat lebih besar daripada potensi kerugian pada janin.[2]
Penggunaan Duloxetine pada Menyusui
Duloxetine dapat diekskresikan melalui air susu ibu (ASI) dan mungkin menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusu. Relative infant dose (RID) yang diijinkan pada menyusui adalah 10%, tetapi sumber lain menyatakan RID pada ibu yang mengonsumsi psikotropika sebaiknya di bawah 5%. Penelitian menunjukkan duloxetine memiliki RID sebesar 2,3%.[1,14]
Bila pertama kali menggunakan antidepresan pada saat menyusui, pertimbangkan antidepresan selain duloxetine. Namun, jika saat hamil gejala depresi teratasi dengan duloxetine, maka dapat dilanjutkan penggunaannya ketika menyusui, selama tidak ada kontraindikasi lain.[11]