Indikasi dan Dosis Clozapine
Indikasi utama clozapine adalah untuk penanganan gejala-gejala psikotik, agresivitas, dan gejala positif schizophrenia. Clozapine juga digunakan untuk mengurangi risiko perilaku bunuh diri pada schizophrenia dan gangguan skizoafektif. Dosis dititrasi naik hingga efek terapeutik tercapai.[1-4]
Clozapine juga dapat digunakan pada gangguan bipolar. Suatu meta analisis menunjukkan bahwa efikasi clozapine serupa dengan antipsikotik lain pada episode manik dan lebih superior dari antipsikotik lain untuk pasien dengan gangguan bipolar resisten terhadap pengobatan.[11]
Schizophrenia
Clozapine diindikasikan untuk mengurangi risiko perilaku bunuh diri berulang pada pasien schizophrenia atau gangguan skizoafektif pada pasien yang dinilai berisiko kronis untuk mengalami kembali perilaku bunuh diri. Clozapine juga diindikasikan untuk schizophrenia yang resistan terhadap pengobatan pada pasien yang gagal merespons pengobatan antipsikotik standar secara memadai.
Rekomendasi dosis inisial penggunaan clozapine adalah 12,5 mg sekali sehari atau setiap 12 jam secara oral. Dosis clozapine dapat ditingkatkan dalam kelipatan 25-50 mg. Dosis ditingkatkan hingga dosis target 300-450 mg/hari dalam dosis terbagi pada akhir minggu kedua. Selanjutnya, jika diperlukan dapat melakukan peningkatan dosis 50-100 mg, 1-2 kali seminggu, dengan dosis maksimal 900 mg/hari. Kemudian, secara bertahap kurangi dosis pemeliharaan setelah respon terapeutik yang diinginkan tercapai.[2,10,12]
Target Terapi
Pasien-pasien schizophrenia umumnya sulit untuk sembuh sempurna, sehingga target terapi dengan clozapine adalah penurunan gejala dan perbaikan kemampuan sosial sampai 50-60% normal. Terapi dengan clozapine sebaiknya tetap dilanjutkan sampai perbaikan yang dialami pasien mengalami plateau. Pada kasus episode berulang, pasien disarankan untuk mendapatkan terapi sampai seumur hidup.
Apabila setelah 4-6 minggu terapi dengan dosis optimal tidak didapatkan respons yang adekuat, maka bisa dilakukan augmentasi dengan antipsikosis lainnya. Bisa juga dipertimbangkan untuk augmentasi dengan valproate atau lamotrigine. Augmentasi sebaiknya dipertimbangkan setelah dilakukan penilaian mengenai kepatuhan obat pasien.[2,10,12,13]
Reinisiasi Terapi
Jika terapi dihentikan selama ≥ 48 jam, maka dosis dimulai kembali pada 12,5 mg 1-2 kali sehari untuk meminimalisir risiko hipotensi, bradikardia, dan sinkop. Jika dosis dapat ditoleransi dengan baik, maka peningkatan dosis dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan titrasi awal.[2]
Penghentian Terapi
Jika penghentian terapi dilakukan tidak terkait neutropenia, maka kurangi dosis secara bertahap selama 1-2 minggu untuk menghindari gejala putus obat dan meminimalkan risiko kekambuhan. Pedoman penatalaksanaan schizophrenia merekomendasikan pengurangan dosis secara bertahap selama 6-24 bulan, dengan besaran pengurangan dosis 10% setiap bulan.
Jika penghentian terapi dilakukan terkait neutropenia. Lakukan pemantauan absolute neutrophils count (ANC) dan demam selama 2 minggu setelah penghentian. Pantau semua pasien untuk kekambuhan gejala psikotik dan gejala yang berhubungan dengan rebound kolinergik seperti berkeringat banyak, sakit kepala, mual, muntah, dan diare.[2]
Gangguan Bipolar (Off Label)
Clozapine juga direkomendasikan pada pasien gangguan bipolar. Dosis yang direkomendasikan bervariasi antara 150-600 mg per hari. Untuk pasien bipolar, clozapine pada dosis di atas 300 mg per hari sebaiknya diberikan dalam dosis terbagi.[11]
Penggunaan Pada Populasi Khusus
Penggunaan clozapine diperlukan penyesuaian dosis pada beberapa populasi khusus, seperti geriatri, gangguan hepar, serta gangguan renal.
Geriatri
Pemilihan dosis clozapine untuk pasien geriatri harus berhati-hati karena tingginya frekuensi risiko penurunan fungsi hati, ginjal, atau jantung, dan penyakit penyerta atau terapi obat lain. Dosis clozapine pada pasien geriatri, disarankan untuk dilakukan pengurangan dosis dengan dosis awal 12,5 mg pada hari 1 dan peningkatan secara bertahap hingga 25 mg setiap hari.[1,2,10,13]
Gangguan Hepar dan Renal
Penggunaan clozapine pada pasien dengan gangguan hepar dan renal memerlukan pengurangan dosis. Pada pasien dengan gangguan hepar dan renal derajat berat, penggunaan clozapine dikontraindikasikan.[1,2,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ