Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Clozapine
Penggunaan clozapine pada kehamilan masuk dalam kategori B oleh FDA dan kategori C oleh TGA. Pada ibu menyusui, clozapine diketahui diekskresikan ke dalam ASI.[2,8,10]
Penggunaan pada Kehamilan
Clozapine pada kehamilan masuk dalam kategori B oleh FDA. Artinya studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[2,10,13]
TGA memasukkan clozapine dalam kategori C. Obat-obatan yang, karena efek farmakologisnya, telah menyebabkan atau diduga menyebabkan, efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.[8]
Dalam studi reproduksi hewan tikus dan kelinci, pemberian clozapine dengan dosis 2-4 kali dosis manusia diketahui tidak menunjukkan adanya bukti gangguan kesuburan atau kerusakan pada janin. Namun, ada risiko bagi ibu dari schizophrenia yang tidak diobati, termasuk peningkatan risiko kekambuhan, rawat inap, bunuh diri, serta dikaitkan risiko kelahiran prematur.
Gejala ekstrapiramidal atau gejala putus obat juga dilaporkan pada neonatus yang terpapar obat antipsikotik selama trimester ketiga kehamilan dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Direkomendasikan untuk menjaga pemberian semua obat seminimal mungkin selama kehamilan.[1,2,10,13]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Clozapine diekskresikan ke dalam ASI. Tidak diketahui mengenai efek clozapine pada produksi ASI.
Terdapat laporan terjadinya sedasi dan agranulositosis pada bayi yang terpapar clozapine melalui ASI. Oleh sebab itu, manfaat kesehatan menyusui harus dipertimbangkan bersama dengan kebutuhan klinis ibu untuk terapi dan potensi efek samping pada bayi yang disusui dari obat atau dari kondisi ibu yang mendasarinya.[1,2,10,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ