Efek Samping dan Interaksi Obat Paliperidone
Efek samping paliperidone bisa berupa gangguan neurologis, hemodinamik, hormonal, dan gastrointestinal. Interaksi obat paliperidone bisa terjadi pada penggunaan bersama antiaritmia kelas IA, antipsikotik lainnya, dan obat dopaminergik.
Efek Samping
Efek samping yang paling perlu diwaspadai adalah risiko kematian pada orang lanjut usia yang mengalami psikosis terkait demensia. Paliperidone tidak dianjurkan untuk populasi orang lanjut usia dengan psikosis terkait demensia.[12]
Efek samping lain yang umum ditimbulkan paliperidone adalah sindrom ekstrapiramidal (4–23%), reaksi lokal pada lokasi injeksi (12%), somnolen (9–26%), akathisia (4–17%), dan infeksi saluran napas atas (12%).[12]
Sementara itu, efek samping yang lebih jarang terjadi adalah sebagai berikut:
- Neurologis: nyeri kepala, vertigo, insomnia, dystonia, dyskinesia, parkinsonism, hyperkinesia, tremor, agitasi, kejang, dysarthria, kejadian serebrovaskular
- Sistemik dan metabolik: peningkatan berat badan, fatigue, asthenia, peningkatan kadar glukosa darah
- Gastrointestinal: mual muntah, diare, hipersekresi saliva, dyspepsia, mulut kering
- Hematologi: agranulositosis, pansitopenia, leukopenia, dan trombositopenia
- Muskuloskeletal: arthralgia, nyeri punggung, nyeri pada ekstremitas
- Kardiovaskular: takikardia, hipotensi ortostatik
- Infeksi: nasofaringitis, cystitis
- Hematologi: leukopenia, neutropenia, agranulositosis
- Reproduksi: gynecomastia, hiperprolaktinemia, galaktore, amenore, gangguan ereksi, dan disfungsi seksual
Efek samping fatal yang mungkin ditimbulkan paliperidone adalah sindrom neuroleptik malignan, penyakit serebrovaskular, serta transient ischemic attack.[3,12]
Interaksi Obat
Pemberian paliperidone bersama beberapa obat tertentu bisa meningkatkan risiko efek samping atau justru menurunkan konsentrasi obat.
Interaksi yang Meningkatkan Efek Samping
Pemberian paliperidone dengan obat antiaritmia kelas IA (quinidine, disopyramide) dan kelas III (amiodaron, sotalol) meningkatkan risiko terjadinya pemanjangan interval QT. Sementara itu, pemberian paliperidone bersama antipsikotik lain dan obat golongan antidepresan trisiklik menimbulkan efek aditif yang menyebabkan hipotensi ortostatik.
Paliperidone juga memiliki efek aditif terhadap obat-obatan yang menurunkan ambang kejang, seperti clozapine, antidepresan trisiklik atau selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), tramadol, mefloquine, dan phenothiazine.
Konsentrasi paliperidone dalam plasma meningkat dengan pemberian asam valproat. Efek paliperidone terhadap sistem saraf pusat juga akan meningkat apabila diberikan bersama obat lain yang bersifat menekan sistem saraf pusat.[3]
Interaksi yang Menurunkan Efek Obat
Paliperidone memiliki efek antagonis terhadap levodopa dan obat dopaminergik lainnya. Konsentrasi paliperidone dalam plasma juga menurun dengan pemberian bersama karbamazepin. Sementara itu, pemberian bersama metoklopramid dapat menurunkan absorbsi.[3]