Kontraindikasi dan Peringatan Paliperidone
Kontraindikasi paliperidone adalah adanya hipersensitivitas terhadap paliperidone atau risperidone. Peringatan khusus terkait paliperidone perlu diberikan pada pasien dengan komorbiditas kardiovaskular, riwayat kejang, dan penyakit Parkinson. Perhatian khusus juga perlu diberikan pada pasien yang dicurigai mengalami tumor yang berhubungan dengan hormon prolaktin.[3,7]
Kontraindikasi
Kontraindikasi paliperidone adalah adanya hipersensitivitas terhadap paliperidone atau risperidone. Paliperidone juga sebaiknya tidak diberikan pada pasien usia lanjut dengan psikosis yang berkaitan dengan demensia karena bisa meningkatkan risiko kematian.[7]
Peringatan
Perhatian khusus perlu diberikan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular atau riwayat pemanjangan interval QT dalam keluarga, serta pasien dengan riwayat kejang atau kondisi yang berpotensi menurunkan ambang kejang.[3,7]
Peningkatan Mortalitas pada Pasien Geriatri dengan Psikosis Terkait Demensia
Paliperidone, seperti antipsikotik atipikal lainnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian pada pasien lanjut usia dengan psikosis terkait demensia, terutama akibat kejadian kardiovaskular seperti gagal jantung dan aritmia fatal, serta infeksi seperti pneumonia.[7]
Efek Kardiak dan Risiko Sindrom Neuroleptik Maligna
Paliperidone dapat menyebabkan perpanjangan interval QTc, sehingga harus dihindari pada pasien dengan riwayat aritmia, kelainan elektrolit yang tidak terkoreksi, atau penggunaan obat lain yang memperpanjang QT. Selain itu, dapat terjadi sindrom neuroleptic maligna, kondisi langka namun berpotensi fatal yang memerlukan penghentian terapi segera.[7]
Efek Neurologis
Penggunaan paliperidone berisiko menimbulkan tardive dyskinesia, sehingga pemantauan berkala setiap 6–12 bulan sangat dianjurkan. Kejang juga dapat terjadi, terutama pada pasien dengan riwayat epilepsi atau kondisi yang menurunkan ambang kejang, sehingga kewaspadaan klinis perlu ditingkatkan.[7]
Efek Metabolik, Gastrointestinal, dan Sistemik
Seperti antipsikotik atipikal lain, paliperidone dapat menyebabkan hiperglikemia hingga komplikasi berat seperti ketoasidosis, sehingga pasien dengan diabetes atau faktor risiko diabetes harus menjalani pemantauan kadar glukosa berkala.
Selain itu, tablet extended-release bersifat non-deformable sehingga berisiko menyebabkan obstruksi pada pasien dengan striktur gastrointestinal. Penggunaan pada pasien dengan striktur gastrointestinal berat harus dihindari.[7]
Efek Tambahan yang Perlu Diwaspadai
Paliperidone dapat menimbulkan hipotensi ortostatik, gangguan regulasi suhu tubuh, somnolen, hingga hiperprolaktinemia pada penggunaan jangka panjang. Selain itu, risiko bunuh diri tetap ada pada pasien dengan penyakit psikotik, sehingga pengawasan dan pemberian obat dalam jumlah terbatas sangat disarankan.[7]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha