Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Risperidone general_alomedika 2023-06-22T14:59:57+07:00 2023-06-22T14:59:57+07:00
Risperidone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Risperidone

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi dari risperidone adalah untuk terapi schizophrenia, iritabilitas terkait dengan gangguan autistik, serta sebagai monoterapi atau terapi adjuvan pada episode manik akut atau campuran pasien gangguan bipolar. Dosis risperidone tergantung pada indikasi penggunaan dan usia pasien.

Dahulu, risperidone digunakan pada pasien lansia, utamanya untuk dementia. Meski demikian, FDA Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan bahwa penggunaan risperidone pada lansia akan meningkatkan risiko mortalitas sehingga tidak dianjurkan.[1,9]

Schizophrenia

Risperidone diindikasikan untuk pengobatan akut dan pemeliharaan schizophrenia. Pada anak, risperidone dapat digunakan pada usia di atas 13 tahun. Efikasi dan keamanan pada anak di bawah usia 13 tahun belum diketahui.

Dewasa

Dosis awal adalah 1-2 mg sehari, bisa ditingkatkan menjadi 4 mg pada hari ke-2, dan kemudian bisa ditingkatkan lagi sesuai respon klinis pasien sebanyak 1-2 mg selang 24 jam sesuai toleransi pasien. Dosis dapat diberikan 1-2 kali sehari dengan rentang 4-6 mg. Dosis maksimal risperidone adalah 16 mg sehari, namun dosis yang lebih tinggi dari 6 mg sehari dilaporkan tidak berkaitan dengan manfaat tambahan.

Untuk injeksi intramuskular, pasien yang belum pernah mendapatkan risperidone sebelumnya harus mendapatkan dosis oral terlebih dahulu untuk menentukan tolerabilitas. Pemberian injeksi jangka panjang dimulai dari dosis rendah 25 mg setiap 2 minggu. Sementara itu, pada pasien yang sudah mendapatkan risperidone dalam dosis > 4 mg selama ≥ 2 minggu, bisa dimulai dari dosis 37,5 mg setiap 2 minggu. Dosis bisa ditingkatkan berkala dengan dosis 12,5 mg setidaknya selama 4 minggu hingga dosis maksimal 50 mg tiap 2 minggu. Pemberian suplementasi oral dilanjutkan 3 minggu setelah injeksi pertama.[2,4,8]

Anak Usia 13-17 Tahun

Dosis awal adalah 0,5 mg sekali sehari dan ditingkatkan bertahap 0,5-1 mg selang waktu sekurang-kurangnya 24 jam sesuai toleransi pasien. Dosis target adalah 3 mg sehari dengan rentang dosis 1-6 mg sehari. Dosis yang lebih tinggi tidak menunjukkan manfaat berarti dan berhubungan dengan risiko efek samping yang lebih besar.[5,9]

Lanjut Usia

Dosis awal adalah 0,5 mg dua kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap sebanyak 0,5 mg menjadi 1-2 mg dua kali sehari. Rentang dosis pada lansia adalah 1-4 mg per hari. Dosis lebih tinggi tidak menunjukkan manfaat lebih.[3,4]

Berganti dari Antipsikotik Lainnya

Belum ada data ilmiah yang pasti untuk memandu cara peralihan antipsikotik pada pasien schizophrenia. Penghentian segera pengobatan antipsikotik sebelumnya mungkin dapat dilakukan pada beberapa pasien, sedangkan pada pasien lainnya mungkin harus dilakukan penghentian bertahap. Secara garis besar, periode pemberian antipsikotik yang tumpang tindih harus diminimalisir.

Jika mengalihkan pasien schizophrenia dari antipsikotik injeksi, sebaiknya terapi risperidone dimulai sebagai pengganti injeksi terjadwal berikutnya. Dokter juga perlu mengevaluasi kebutuhan untuk melanjutkan pengobatan sindrom ekstrapiramidal secara berkala.[1,4,5]

Penghentian Terapi

Dokter perlu mempertimbangkan keadaan masing-masing pasien saat akan menghentikan terapi antipsikosis. Hal ini termasuk keparahan, riwayat penyakit, risiko kekambuhan, respons pengobatan, faktor prognostik, dan situasi sosial pasien. Pada kebanyakan kasus, antipsikotik dihentikan secara bertahap dan dalam pemantauan ketat. Penghentian terapi yang mendadak bisa menyebabkan gejala psikosis rebound, yang bisa lebih parah dibandingkan sebelum pengobatan dimulai.[11]

Gangguan Bipolar

Risperidone dapat digunakan sebagai monoterapi jangka pendek pada pasien episode akut manik atau campuran gangguan bipolar. Risperidone juga dapat digunakan sebagai terapi adjuvan dari lithium dan asam valproat. Obat ini digunakan pada dewasa dan anak di atas usia 10 tahun. Efikasi dan keamanan pada anak di bawah usia 10 tahun belum diketahui.

Dewasa

Dosis awal adalah 2-3 mg sehari, lalu ditingkatkan berkala 1 mg tiap hari, minimal dalam rentang waktu 24 jam. Rentang dosis risperidone adalah 1-6 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi.

Untuk injeksi intramuskuler, pasien yang belum pernah mendapatkan risperidone sebelumnya harus mendapatkan dosis oral terlebih dahulu untuk menentukan tolerabilitas. Pemberian injeksi jangka panjang dimulai dari dosis rendah 25 mg setiap 2 minggu. Dosis bisa ditingkatkan berkala dengan dosis 12,5 mg setidaknya selama 4 minggu hingga dosis maksimal 50 mg tiap 2 minggu. Pemberian suplementasi oral dilanjutkan 3 minggu setelah injeksi pertama.[2,4]

Anak

Dosis awal 0,5 mg sekali sehari pagi atau malam hari. Dosis bisa ditingkatkan 0,5-1 mg per hari sesuai indikasi setelah 24 jam. Dosis rekomendasi adalah 2,5 mg per hari. Pemberian dosis yang lebih tinggi tidak menunjukkan manfaat lebih.[4]

Lanjut Usia

Dosis awal adalah 0,5 mg dua kali sehari, dosis bisa ditingkatkan secara bertahap sebanyak 0,5 mg menjadi 1-2 mg dua kali sehari. Rentang dosis pada lansia adalah 1-4 mg per hari. Dosis lebih tinggi tidak menunjukkan manfaat lebih.[3,4]

Iritabilitas Terkait Autisme

Risperidone diindikasikan untuk pengobatan iritabilitas yang terkait dengan autisme pada anak dan remaja usia 5–16 tahun. Hal ini termasuk gejala agresi terhadap orang lain, tindakan melukai diri sendiri, tantrum, dan perubahan suasana hati yang cepat.

Dosis awal adalah 0,25 mg per hari untuk pasien dengan berat badan di bawah 20 kg dan 0,5 mg per hari pada pasien dengan berta badan 20 kg ke atas. Dosis dipertahankan selama minimal 4 hari dan kemudian dapat ditingkatkan sebanyak 0,5 mg untuk pasien < 20 kg dan 1 mg per hari untuk pasien ≥ 20 kg. Dosis tersebut dipertahankan selama minimal 14 hari.

Apabila dosis tidak cukup, dosis bisa ditingkatkan 0,5 mg per hari selang minimal 14 hari. Dosis maksimal adalah 3 mg sehari. Disarankan untuk mempertahankan dosis efektif terendah ketika pasien sudah menunjukkan respon yang adekuat.[4,5,10]

Modifikasi Dosis

Risperidone digunakan secara hati-hati pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan hati. Pasien dengan kerusakan hati berat tidak boleh mengonsumsi risperidone.

Gangguan Fungsi Hati

Pemberian oral pada pasien dengan skor Child-Pugh Kelas C dimulai dari 0,5 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 0,5 mg hingga 1,5 mg dua kali sehari. Setelah itu dosis ditingkatkan paling cepat setiap 1 minggu.

Pada pemberian intramuskuler, apabila dosis harian 2 mg oral bisa ditoleransi, maka pemberian injeksi intramuskuler jangka panjang dapat diberikan. Dosis pemberian adalah 25 mg tiap 2 minggu. Suplementasi risperidone oral dilanjutkan selama 3 minggu setelah injeksi pertama sampai obat injeksi bekerja.[4,5]

Gangguan Fungsi Ginjal

Pada pasien gangguan fungsi ginjal dengan klirens kreatinin <30 ml/menit, dosis risperidone oral dimulai dari 0,5 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 0,5 mg hingga 1,5 mg dua kali sehari, kemudian dosis ditingkatkan paling cepat setiap 1 minggu.

Pada pemberian intramuskuler, apabila dosis harian 2 mg oral bisa ditoleransi, pemberian injeksi intramuskuler jangka panjang dapat diberikan. Dosis pemberian adalah 25 mg tiap 2 minggu. Suplementasi risperidone oral dilanjutkan selama 3 minggu setelah injeksi pertama sampai obat injeksi bekerja.[4,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. Risperidone | C23H27FN4O2 - PubChem. PubChem Compound Summary for CID 5073. 2021. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5073
2. McNeil SE, Gibbons JR, Cogburn M. Risperidone - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459313/
3. Nasional PIO. RISPERIDON | PIO Nas. 2022. https://pionas.pom.go.id/monografi/risperidon
4. MIMS. Risperidone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/candesartan?mtype=generic
5. Drugs.com. Risperidone Uses, Dosage, Side Effects. 2022. https://www.drugs.com/pro/risperidone.html#s-34067-9
8. Keepers GA, Fochtmann LJ, Anzia JM, Benjamin S, Lyness JM, Mojtabai R, Servis M, Walaszek A, Buckley P, Lenzenweger MF, Young AS, Degenhardt A, Hong SH; (Systematic Review). The American Psychiatric Association Practice Guideline for the Treatment of Patients With Schizophrenia. Am J Psychiatry. 2020 Sep 1;177(9):868-872. doi: 10.1176/appi.ajp.2020.177901. PMID: 32867516.
9. Medscape. Risperdal, Risperdal Consta (risperidone) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2019. https://reference.medscape.com/drug/perseris-risperdal-consta-risperidone-342986#4%0Ahttps://reference.medscape.com/drug/perseris-risperdal-consta-risperidone-342986#0
10. Maneeton N, Maneeton B, Putthisri S, Woottiluk P, Narkpongphun A, Srisurapanont M. Neuropsychiatric Disease and Treatment Dovepress risperidone for children and adolescents with autism spectrum disorder: a systematic review. Neuropsychiatr Dis Treat. 2018;14:1811–20. http://dx.doi.org/10.2147/NDT.S151802
11. Keks N, Schwartz D, Hope J. Stopping and switching antipsychotic drugs. Aust Prescr. 2019 Oct;42(5):152-157. doi: 10.18773/austprescr.2019.052. Epub 2019 Oct 1. PMID: 31631928; PMCID: PMC6787301.

Formulasi Risperidone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
    Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
  • Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps
    Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.