Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Risperidone
Penggunaan risperidone pada kehamilan dimasukkan FDA dan TGA dalam kategori C. Pada ibu menyusui, risperidone dikeluarkan ke ASI. Telah dilaporkan adanya efek sedasi dan gejala ekstrapiramidal pada bayi yang menyusu dari ibu yang mengonsumsi risperidone.[1,5,9]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan risperidone dalam Kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin dan belum ada data yang adekuat dan penelitian terkontrol pada manusia.
TGA juga memasukkan risperidone dalam Kategori C. Artinya, obat yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi.
Belum ada data penelitian pada manusia, namun pada studi hewan dilaporkan peningkatan kejadian stillbirth dalam 4 hari pertama kehidupan. Hiperprolaktinemia akibat risperidone diduga dapat menyebabkan gangguan pada reproduksi, tetapi belum ada bukti yang pasti. Selain itu, telah dilaporkan gejala ekstrapiramidal pada neonatus yang terpapar dengan antipsikotik pada trimester ketiga dengan keparahan gejala bervariasi.[5,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Risperidone dikeluarkan ke ASI dalam jumlah terbatas. Efek obat pada pada bayi yang menyusu dan produksi ASI belum diketahui pasti. Meski demikian, telah dilaporkan adanya efek sedasi, gangguan perkembangan, dan gejala ekstrapiramidal pada bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang mengonsumsi antipsikotik.[5,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Karina