Farmakologi Serum Antidifteri
Secara farmakologi, serum antidifteri bekerja dengan menetralkan toksin Corynebacterium diphtheriae sebelum memasuki sel. Serum antidifteri mengandung globulin spesifik yang akan menetralkan efek lokal dan sistemik dari toksin difteri.[1,5]
Farmakodinamik
Serum antidifteri merupakan bentuk dari imunisasi pasif. Serum ini didapatkan melalui hasil hipersensitisasi kuda terhadap toksin difteri. Dalam tubuh, antitoksin akan mengikat eksotoksin difteri yang berada dalam sirkulasi, sedangkan toksin yang sudah masuk ke dalam sel tidak bisa lagi dinetralkan. Oleh karena itu, pemberian serum antidifteri harus dilakukan sesegera mungkin.[1,2]
Sebelum adanya antitoksin, tingkat kematian pada kasus difteri klinis melebihi 50%. Namun, segera setelah antitoksin tersedia, studi menunjukkan penurunan dramatis dalam tingkat kematian pada kelompok pasien yang diobati dengan antitoksin dibandingkan dengan kelompok kontrol atau kelompok yang diobati di rumah sakit yang tidak menggunakan antitoksin.
Dalam satu uji klinis terkendali di mana pasien di rumah sakit dialokasikan untuk pengobatan antitoksin atau tanpa pengobatan antitoksin secara bergantian, tingkat kematian pada pasien yang diobati adalah 3,3% dibandingkan dengan 12,2% pada pasien yang tidak diobati. Penelitian juga menunjukkan bahwa pengobatan yang diberikan secara dini sangat penting, dengan tingkat perlindungan berbanding terbalik dengan durasi penyakit sebelum pemberian antitoksin.
Tingkat kematian meningkat secara progresif berdasarkan interval waktu dari onset penyakit hingga pengobatan, dengan peningkatan dari tingkat kematian 4% pada mereka yang diobati dengan antitoksin dalam 24-48 jam pertama menjadi 16,1% pada mereka yang diobati pada hari ketiga penyakit. Tingkat kematian terus meningkat dengan interval yang lebih lama, mencapai 29,9% pada mereka yang diobati 7 hari atau lebih setelah onset penyakit.[1]
Farmakokinetik
Serum antidifteri bekerja menetralkan toksin difteri di luar sel. Konsentrasi puncak serum dalam 1 jam pasca pemberian adalah 19,48 U/mL dengan waktu paruh diperkirakan 48,9-209,6 jam.[6]
Absorpsi
Data terkait absorpsi serum antidifteri masih terbatas. Obat ini diberikan secara parenteral, subkutan, dan intramuskular. Serum ini bekerja menetralisir toksin yang ada di luar sel.[1]
Distribusi
Rerata konsentrasi puncak equine anti-diphtheria binding antibody pada 1 jam pasca pemberian serum antidifteri adalah 19,48 U/mL dan rerata konsentrasi puncak toxin neutralizing activity pada 1 jam pasca pemberian serum antidifteri adalah 34,55 AU/mL (28,42–38,64).[6]
Metabolisme
Belum ada data mengenai metabolisme serum antidifteri.
Eliminasi
Waktu paruh serum antidifteri diperkirakan antara 48,9-209,6 jam.[6]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani