Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Serum Antidifteri
Penggunaan serum antidifteri pada kehamilan tidak dimasukkan dalam kategori FDA maupun TGA. Penggunaan obat ini pada ibu hamil perlu pengawasan dan hanya diberikan jika manfaat melebihi risiko. Efek serum antidifteri pada ibu menyusui belum diketahui.[3,4]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA belum memasukkan serum antidifteri dalam kategori penggunaan pada kehamilan (Kategori N), begitu juga dengan TGA (Kategori X). Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi pada kasus yang jelas membutuhkan serum antidifteri.[3,4]
Sampai saat ini belum ada studi pada ibu hamil atau hewan terkait risiko malformasi saat menggunakan serum antidifteri. Penggunaan pada ibu hamil hanya dilakukan jika manfaat yang diberikan lebih tinggi dibandingkan risiko.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pemberian serum antidifteri yang digunakan dalam penatalaksanaan difteri bisa menyelamatkan nyawa, sehingga laktasi bukan merupakan kontraindikasi terhadap serum antidifteri. Tidak diketahui apakah serum antidifteri dikeluarkan pada ASI. Studi mengenai efek pemberian serum antidifteri terhadap jumlah produksi ASI dan bayi yang diberikan ASI belum tersedia.[1,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani