Farmakologi Vaksin Hepatitis A
Farmakologi vaksin hepatitis A adalah virus hepatitis A yang sudah diinaktivasi dengan formaldehid atau virus hidup yang dilemahkan (live-attenuated) sehingga dapat menginduksi respon imun tanpa menyebabkan terjadinya penyakit. Vaksin ini dinilai memiliki sifat imunogenitas yang tinggi dan dapat memproduksi respon imun yang adekuat.[3,10]
Farmakodinamik
Vaksin hepatitis A akan merangsang pembentukan antibodi terhadap virus hepatitis A sehingga tubuh memiliki proteksi terhadap infeksi virus tersebut. Penggunaan vaksin hepatitis A pada populasi etnis India-Amerika dan Indian Alaska di Amerika Serikat, dilaporkan menurunkan insidensi hepatitis A akut sebanyak 94–97% dalam 6–10 tahun terakhir. Penurunan insidensi serupa juga ditemukan di Italia dan Australia.[11-13]
Setelah mendapat dosis pertama vaksin, sekitar 100% anak dan dewasa yang imunokompeten akan mencapai kadar IgG anti-HAV di atas 20 mIU/ml. [15] Dosis tunggal vaksin hepatitis A dinilai dapat mengontrol wabah hepatitis A.[14]
Farmakokinetik
Durasi imunitas vaksin hepatitis A juga cukup lama. Berdasarkan studi pada 110 individu di Cina, sekitar 99% dari kelompok tersebut masih memiliki kadar antibodi hepatitis A yang terdeteksi setelah 10 tahun pemberian vaksin. Durasi proteksi ini diperkirakan memiliki median 45 tahun dengan menggunakan kadar antibodi hepatitis A ≥ 20 mIU/ml sebagai batasan.[16,17]
Vaksin hepatitis A membutuhkan waktu sekitar 1–50 hari untuk membentuk antibodi sehingga untuk pelancong yang akan berpergian ke daerah endemis, pemberian vaksin disarankan minimal 2 minggu sebelum keberangkatan.[2,23]
Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien dengan gangguan hepar maupun gangguan ginjal.[19]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja