Farmakologi Vitamin D3
Farmakologi vitamin D3 atau kolekalsiferol adalah sebagai sekosteroid yang berperan dalam homeostasis kalsium dan fosfat. Vitamin D3 dapat dihasilkan ketika 7-dehydrocholesterol di kulit berinteraksi dengan sinar ultraviolet. Secara struktural, vitamin D2 atau ergokalsiferol berbeda dari vitamin D3 karena memiliki ikatan rangkap antara C22 dan C23 dan memiliki gugus metil tambahan pada C24. Ergokalsiferol juga kurang kuat secara farmakologis dibandingkan kolekalsiferol, sehingga vitamin D3 lebih sering dipilih untuk penggunaan medis.[1]
Farmakodinamik
Meskipun dinamakan ”vitamin”, vitamin D3 sebetulnya memiliki karakteristik suatu hormon yang bersama hormon paratiroid berperan mengatur kadar Ca2+ plasma.
Vitamin D3 dan Kaitannya dengan Kadar Kalsium dan Fosfat
Vitamin D3 meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat melalui usus halus, sehingga menjamin kebutuhan kalsium dan fosfat yang cukup untuk tulang. Vitamin D3 berinteraksi dengan hormon paratiroid untuk mobilisasi kalsium tulang dari tulang tua ke dalam plasma (resorpsi tulang) untuk selanjutnya digunakan pada mineralisasi tulang baru.[1,3,4]
Vitamin D3 dan Sistem Imun
Vitamin D3 dapat memelihara sistem imun dan menurunkan risiko infeksi virus. Vitamin D3 membantu mempertahankan tight junction, gap junction, dan adherens junction, sehingga menyulitkan virus untuk masuk ke dalam tubuh. Vitamin D3 juga meningkatkan ekspresi gen yang terkait dengan antioksidasi, yaitu glutation reduktase dan subunit glutamat–sistein ligase modifier.[3,5,13]
Farmakokinetik
Vitamin D3 diabsorpsi dengan baik melalui saluran cena. Gangguan fungsi hati, kandung empedu, dan saluran cerna akan mengganggu absorpsi vitamin D. Dalam sirkulasi, vitamin D diikat oleh á- globulin, kemudian disimpan pada lemak tubuh.[1,7,14-16]
Absorpsi
Absorpsi vitamin D3 melalui saluran cerna cukup baik. Meski demikian, absorpsi akan terganggu pada pasien dengan gangguan fungsi hati, kandung empedu, dan saluran cerna.[1,7,14-16]
Distribusi
Vitamin D3 didistribusikan dengan berikatan dengan á- globulin. Vitamin D3 disimpan pada lemak tubuh. Waktu paruh vitamin D3 adalah 19-25 jam.[1,7,14-16]
Metabolisme
Untuk menjadi bentuk aktif, vitamin D harus dimetabolisme dulu melalui serangkaian proses hidroksilasi di hati dan ginjal. Metabolit terpenting ialah 25-hidroksikolekalsiferol (25-HCC) yang dibentuk di hati dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol (1,25-DHCC) yang dibentuk di ginjal.
1,25-DHCC atau kalsitriol jauh lebih efektif daripada 25-HCC dalam meningkatkan absorpsi dan mobilisasi kalsium. Hidroksilasi ini diatur oleh mekanisme umpan balik negatif dari kadar ion kalsium plasma.[1,7,14-16]
Eliminasi
Ekskresi vitamin D terutama melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.[1,7,14,15]