Patofisiologi Trikomoniasis
Patofisiologi trikomoniasis diawali dengan masuknya Trichomonas vaginalis ke dalam traktus urogenital melalui hubungan seksual. Pada wanita, trikomoniasis sering terjadi di traktus genital bawah, yakni vulva, vagina, serviks, uretra. Sedangkan pada pria, trikomoniasis sering terjadi di uretra.
Trikomoniasis ekstragenital yakni oral/rektal mungkin dapat terjadi tetapi sangat jarang bila dibandingkan trikomoniasis genitalis.[2,3,4]
Jalur Transmisi
Manusia adalah satu-satunya host Trichomonas vaginalis. Transmisi Trichomonas vaginalis terjadi melalui kontak seksual langsung tanpa proteksi antara wanita dengan wanita, atau antara pria dengan wanita. Transmisi antara pria dengan pria atau lelaki seks dengan lelaki (LSL) tidak umum terjadi.
Transmisi vertikal dari ibu ke bayi dapat terjadi saat proses persalinan, tetapi jarang. Umumnya, trikomoniasis pada neonatus dapat sembuh spontan dalam beberapa minggu, namun dapat juga menyebabkan vaginitis, infeksi saluran kemih, hingga infeksi saluran napas yang mengancam nyawa.[1,2,4,6]
Masa Inkubasi
Masa inkubasi trikomoniasis hingga muncul gejala berkisar antara 4-28 hari, tetapi trikomoniasis dapat menjadi asimtomatik/subklinis dalam durasi yang panjang dalam hitungan bulan-tahun.
Durasi infeksi pada wanita asimtomatik belum diketahui pasti, tetapi ditemukannya angka infeksi yang lebih tinggi pada wanita yang berusia lebih tua dibandingkan dengan wanita muda menunjukkan infeksi asimtomatik pada wanita mungkin dapat berlangsung dalam durasi yang lama. Pada pria, resolusi penyakit terjadi lebih cepat <10 hari dibandingkan pada wanita.[1,2,3]
Replikasi dan Peran terhadap Organ
Di dalam lumen dan permukaan mukosa traktus urogenital, Trichomonas vaginalis akan melakukan replikasi dengan pembelahan biner. Dengan flagelanya, Trichomonas vaginalisbergerak di sekitar traktus urogenital, kemudian menghancurkan sel epitel melalui kontak sel langsung dan pelepasan substansi sitotoksik.[1,2,5]
Trichomonas vaginalis terikat pada protein plasma host, sehingga mencegah parasit dikenali oleh jalur komplemen alternatif maupun proteinase host. Selama infeksi, pH vagina dan leukosit polimorfonuklear (PMN) akan meningkat.
Peningkatan PMN adalah mekanisme pertahanan host yang utama sebagai respon terhadap substansi kemotaktik yang dilepaskan oleh Trichomonas vaginalis. Respon antibodi terhadap Trichomonas vaginalis ini dapat terdeteksi di dalam serum.[1,2]