Prognosis Trikomoniasis
Prognosis trikomoniasis umumnya baik, namun rekurensi sering terjadi. Diagnosis dan terapi dini dapat segera mengeliminasi Trichomonas vaginalis sehingga mencegah transmisi berkelanjutan dan menurunkan resiko komplikasi seperti prostatitis, epididimitis pada pria dan pelvic inflammatory disease (PID) pada wanita.[2,3]
Komplikasi
Komplikasi trikomoniasis pada pria antara lain prostatitis, epididimitis, striktur uretra, dan infertilitas akibat penurunan viabilitas dan motilitas sperma. Komplikasi trikomoniasis pada wanita antara lain servisitis, PID, abses tubo-ovarium, infeksi adneksa, infeksi endometrium, infeksi kelenjar Sken dan Bartholin. Trikomoniasis juga sering dikaitkan dengan terjadinya neoplasia intraepitel serviks, infeksi pasca histerektomi, dan trichomonal peritonitis (jarang).[1,2,6]
Risiko Transmisi HIV
Trikomoniasis meningkatkan resiko transmisi human immunodeficiency virus (HIV) baik pada pria maupun wanita. Individu dengan trikomoniasis memiliki resiko infeksi HIV dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan populasi umum.
Hal ini dapat dijelaskan dengan terjadinya kerusakan monolayer epitel oleh Trichomonas vaginalis sehingga meningkatkan jalur masuknya HIV. Selain itu T. vaginalis juga menginduksi aktivasi imun, terutama aktivasi dan replikasi limfosit, dan produksi sitokin sehingga meningkatkan replikasi virus dalam sel yang terinfeksi HIV.
Terapi trikomoniasis terbukti dapat menurunkan shedding virus pada infeksi HIV. Pengendalian penyakit terhadap trikomoniasis dapat memperlambat transmisi HIV. Selain HIV, trikomoniasis juga meningkatkan resiko klamidia, gonore, infeksi human papillomavirus (HPV), dan herpes simplex virus (HSV)..[1,2,3,4]
Komplikasi Kehamilan
Pada kehamilan, trikomoniasis dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan jika tidak diterapi dengan tepat. Komplikasi kehamilan yang dapat terjadi antara lain kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, infeksi intrauterin/PID, dan ketuban pecah dini. Transmisi vertikal dari ibu ke bayi juga dapat terjadi saat persalinan dan dapat menyebabkan infeksi urogenital bayi atau infeksi saluran napas pada bayi.[1,2,3,4,6]
Prognosis
Trikomoniasis umumnya dapat diterapi dengan cepat dan efektif, dengan angka kesembuhan sebesar 90-95%. Meski begitu, kekambuhan sering terjadi pada individu yang aktif secara seksual walaupun telah mendapat terapi hingga tuntas.
Kekambuhan dapat terjadi akibat pasangan seksual yang tidak ikut diterapi atau melakukan hubungan seksual dengan pasangan baru lain yang terinfeksi. Reinfeksi terjadi pada 1 dari 5 pasien dalam 3 bulan setelah terapi. Resiko reinfeksi berkurang jika pasangan seksual pasien juga diterapi.[1,2,3]