Edukasi dan Promosi Kesehatan Graft Versus Host Disease
Edukasi dan promosi kesehatan graft versus host disease atau GVHD yang utama adalah mengenai pentingnya pencegahan dan kepatuhan regimen profilaksis yang dianjurkan. Sampaikan pada pasien konsekuensi yang mungkin muncul akibat GVHD, termasuk pengobatan imunosupresan jangka panjang dan juga peningkatan mortalitas.
Edukasi Pasien
Pasien perlu dijelaskan bahwa GVHD merupakan sebuah komplikasi dari tindakan transplantasi, seperti transplantasi sumsum tulang dan transplantasi hati, yang dapat terjadi dalam waktu kurang dari 100 hari atau dalam hitungan bulan dan tahun pasca prosedur. Pasien yang menjalani transplantasi perlu diedukasi bahwa prognosis dari GVHD bergantung pada diagnosis dan tata laksana awal yang tepat, sehingga adanya gejala pada kulit, saluran cerna, hepar, serta membran mukosa harus segera diperiksakan ke layanan kesehatan.[1]
Sampaikan pada pasien bahwa GVHD dapat menyebabkan gangguan fisik, penurunan kapasitas fungsional, fatigue, gangguan tidur, sindrom nyeri, disfungsi seksual, dan gangguan psikologi seperti depresi dan kecemasan. Terapi GVHD juga memakan waktu yang lama, sehingga kepatuhan terapi beserta dukungan orang terdekat akan sangat penting.[23]
Edukasi Perawatan dalam Keseharian
Sampaikan pada pasien bahwa terbakar sinar matahari dapat menyebabkan eksaserbasi reaksi GVHD. Perlindungan terhadap sinar matahari diperlukan, misalnya dengan menghindari paparan sinar matahari berlebihan, menggunakan tabir surya, penutup kepala pelindung sinar matahari, dan pakaian yangs esuai.
Pada pasien dengan lesi kulit, sampaikan bahwa perawatan kulit dapat mencegah kerusakan kulit lebih lanjut. Sarankan pasien menggunakan losion pelembap.
Rekomendasikan pasien untuk berolahraga secara teratur. Hal ini dapat bermanfaat untuk mempertahankan tonus dan massa otot, serta menghindari osteoporosis yang merupakan salah satu komplikasi potensial dari penggunaan steroid jangka panjang.
Sampaikan pada pasien bahwa terapi imunosupresi membuat pasien lebih rentan terkena infeksi. Sarankan agar pasien menghindari paparan patogen infeksi yang tidak perlu. Contohnya adalah menghirup spora jamur dari tanah saat berkebun atau bekerja di pertanian, maupun bekerja dengan kotoran hewan.[5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan GVHD dilakukan dengan pemberian obat imunosupresan pada pasien yang menjalani tindakan yang berisiko menimbulkan GVHD, seperti transplantasi sumsum tulang atau hati. Obat yang umum digunakan adalah siklosporin jangka panjang yang dikombinasikan dengan methotrexate jangka pendek, dengan atau tanpa prednison.
Pendekatan lain pada pencegahan GVHD adalah manipulasi dari inokulum saat prosedur. Jika sumsum tulang atau mobilisasi darah perifer digunakan sebagai sumber sel punca hematopoetik, maka dapat dilakukan upaya menurunkan jumlah sel T pada inokulum.
Pemilihan donor juga perlu diperhatikan. Sebisa mungkin untuk mencari donor yang masih ada hubungan keluarga atau memiliki kecocokan HLA untuk menurunkan risiko GVHD.[5,8]