Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Graft Versus Host Disease general_alomedika 2022-08-15T10:39:50+07:00 2022-08-15T10:39:50+07:00
Graft Versus Host Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Graft Versus Host Disease

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa graft versus host disease atau GVHD akut muncul pada lebih dari separuh pasien yang menjalani allogeneic hematopoietic stem cell transplant atau HSCT. Kasus kronik dilaporkan memiliki insiden yang berkisar antara 6% hingga 80%.[7]

Global

Insiden graft versus host disease (GVHD) akut dilaporkan mencapai 40% hingga 60% pada pasien yang menerima allogeneic hematopoietic stem cell transplant (HSCT). GVHD akut (aGVHD) dapat terjadi pada 20-40% pasien yang menerima HSCT dari saudara dengan HLA identik, dan pada lebih dari 50% pasien yang menerima HSCT bukan dari donor keluarga. Bentuk berat dari aGVHD dengan risiko fatal bagi pasien dapat terjadi pada hingga 20% resipien dengan donor keluarga, serta 35% pada resipien dengan donor bukan relasi keluarga.[1,8]

Insiden dari graft versus host disease kronik (cGVHD) berkisar antara 30-70%. Sebuah penelitian menunjukan insiden kumulatif pada tahun pertama adalah 14-58%, pada tahun kedua adalah 13-83%, dan pada tahun kelima 44-70%.[8,9]

Indonesia

Belum ada data prevalensi kasus GVHD di Indonesia. Saat ini di Indonesia transplantasi organ solid, seperti transplantasi hati, masih merupakan prosedur yang jarang dilakukan. Di sisi lain, belum ada data epidemiologi mengenai GVHD pada pasien yang mendapat transfusi darah.

Mortalitas

Mortalitas dari graft versus host disease (GVHD) dipengaruhi oleh respons terhadap terapi. Pada pasien yang mengalami graft versus host disease akut (aGVHD) yang menunjukkan respons klinis baik terhadap terapi, mortalitas dilaporkan sebesar 20-25%. Di lain pihak, pasien yang tidak berespons dengan terapi memiliki mortalitas 75%. Mortalitas GVHD dilaporkan lebih rendah pada pasien berusia di bawah 18 tahun dibandingkan usia dewasa.[18,10]

Kegagalan fungsi organ terkait GVHD terjadi pada 4,8% pasien. Selain itu, GVHD juga berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi akibat disregulasi imun dan pemberian agen imunosupresi.[1,10]

Referensi

1. Ramachandran V, Kolli SS, Strowd LC. Review of Graft-Versus-Host Disease. Dermatol. Clin. 2019;37:569–82.
7. Justiz Vaillant AA, Modi P, Mohammadi O. Graft Versus Host Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538235/
8. Moreno DF, Cid J. Graft-versus-host disease. Med. Clínica Engl. Ed. 2019;152:22–8.
9. Csanadi M, Agh T, Tordai A, Webb T, Jeyakumaran D, Sengupta N, et al. A systematic literature review of incidence, mortality, and relapse of patients diagnosed with chronic graft versus host disease. Expert Rev. Hematol. 2019;12:311–23.
10. DeFilipp Z, Alousi AM, Pidala JA, Carpenter PA, Onstad LE, Arai S, et al. Nonrelapse mortality among patients diagnosed with chronic GVHD: an updated analysis from the Chronic GVHD Consortium. Blood Adv. 2021;5:4278–84.
18. German–Austrian–Swiss Consensus Conference on clinical practice in chronic graft‐versus‐host disease (GVHD): guidance for supportive therapy of chronic cutaneous and musculoskeletal GVHD - Marks - 2011 - British Journal of Dermatology - Wiley Online Library.;Available from: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-2133.2011.10360.x

Etiologi Graft Versus Host Disease
Diagnosis Graft Versus Host Disease

Artikel Terkait

  • Stop Premedikasi untuk Transfusi Darah
    Stop Premedikasi untuk Transfusi Darah
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Seberapa Seringkah Aman Melakukan Donor Darah
    Seberapa Seringkah Aman Melakukan Donor Darah
  • Efek Penggunaan Tabung Sampel Darah yang Lebih Kecil Terhadap Kebutuhan Transfusi pada Pasien ICU – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Penggunaan Tabung Sampel Darah yang Lebih Kecil Terhadap Kebutuhan Transfusi pada Pasien ICU – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 23 November 2024, 04:36
Syarat tekanan darah pada pasien dengan CKD untuk dilakukan transfusi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok mohon share ilmunya, saya sering mendapatkan pasien di IGD dengan CKD Anemia pro trabsfusi sekian kolf, terkadang ada yang diberi premed ada yg tidak,...
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 08:50
Pemberian ca gluconas pada pasien transfusi PRC masif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya dan mohon koreksi, saya dulu pernah diajari ketika iship oleh dokter IGD kalau transfusi PRC hanya boleh dilakukan maks 4...
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibalas 04 Juli 2024, 08:55
Mengapa Donor Darah Rutin Penting? Temukan Manfaatnya!
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
1 Balasan
🩺 Pentingnya Donor Darah Secara Rutin: Manfaat dan KeamanannyaMenurut pernyataan dari American Red Cross, proses mendonorkan darah adalah aman dan bermanfaat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.