Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hernia Umbilikalis general_alomedika 2023-02-28T13:33:42+07:00 2023-02-28T13:33:42+07:00
Hernia Umbilikalis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hernia Umbilikalis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis hernia umbilikalis dapat ditegakkan secara klinis dimana terdapat protrusi atau benjolan baik reponibel maupun ireponibel di area umbilikus. Hernia umbilikalis perlu dibedakan menjadi hernia reponibel, hernia ireponibel, hernia inkarserata, dan hernia strangulata. Pemeriksaan penunjang pada hernia umbilikalis dilakukan jika terdapat kecurigaan komplikasi, seperti strangulasi.

Anamnesis

Pasien dengan hernia umbilikalis mengeluhkan munculnya benjolan pada bagian perut di area umbilikus. Pasien umumnya datang dengan keluhan penyerta seperti mual, muntah, atau nyeri pada bagian benjolan. Faktor risiko yang berkontribusi dalam terjadinya hernia umbilikalis juga perlu ditanyakan pada pasien. Seperti hernia inguinalis, keluhan pasien bervariasi sesuai dengan tipe hernianya.[14-16]

Hernia Reponibel

Pada hernia reponibel, hernia dapat keluar dan masuk kembali, dimana omentum/usus akan keluar ketika pasien mengejan, batuk, atau berdiri sementara usus akan masuk ketika pasien berbaring atau didorong masuk ke dalam perut. Hernia reponibel umumnya bersifat asimtomatis.

Hernia Ireponibel

Pada hernia ireponibel, isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam rongga perut. Pada pasien tersebut, perlu ditanyakan apakah ada kesulitan defekasi dan flatus atau terdapat nyeri hebat untuk membedakan hernia ireponibel, hernia inkarserata, dan hernia strangulata. Semakin besar ukuran hernia umbilikus pasien, maka semakin berisiko untuk terjadinya inkarserasi dan strangulasi.

Hernia Inkarserata dan Hernia Strangulata

Hernia ireponibel yang disertai dengan gangguan pasase usus disebut sebagai hernia inkarserata sedangkan hernia ireponibel yang disertai dengan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia strangulata.

Gejala yang muncul apabila hernia mengalami inkarserasi yakni nyeri pada benjolan dan sekitarnya, mual, muntah, dan gejala obstruksi usus berupa kesulitan defekasi dan buang angin. Sedangkan pada hernia yang sudah mengalami strangulasi, kondisi umum pasien tampak toksik dan tampak kesakitan karena merasakan nyeri hebat, disertai mual, muntah, distensi abdomen, benjolan menjadi merah dan bengkak. Pada pasien anak, tampak rewel, gelisah dan tidak mau makan.[14-16]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien dengan hernia umbilikalis dapat dilakukan melalui inspeksi, palpasi serta auskultasi. Pemeriksaan fisik dilakukan pada pasien dengan posisi berdiri dan berbaring terlentang untuk menilai karakteristik hernia, yaitu hernia reponibel dan ireponibel dengan/tanpa inkarserasi atau strangulasi.[14-17]

Inspeksi

Inspeksi abdomen pada pasien anak atau dewasa yang dicurigai dengan hernia umbilikalis sebaiknya dilakukan dalam posisi berdiri. Pada beberapa kasus, benjolan baru dapat terlihat apabila pasien diminta untuk mengejan (manuver Valsava), batuk, berdiri, atau pada saat anak sedang menangis.

Pada kasus hernia yang sudah mengalami strangulasi, maka kulit yang menyelubungi benjolan akan mengalami diskolorasi menjadi kemerahan serta mengalami pembengkakan.

Palpasi

Pada pemeriksaan palpasi akan memberikan hasil berupa teraba massa, fluktuasi positif, konsistensi kenyal dengan batas tegas. Pada saat palpasi, pemeriksa juga dapat meraba dan merasakan adanya usus serta omentum.

Auskultasi

Auskultasi dilakukan untuk memastikan apakah isi dari benjolan tersebut adalah usus. Pada pemeriksaan auskultasi, didapatkan terdengar bunyi peristaltik. Pada hernia reponibel yang bersifat asimtomatis, maka peristaltik akan terdengar normal, sebaliknya apabila hernia mengalami inkarserasi dan strangulasi maka bunyi peristaltik akan meningkat akibat ileus obstruksi.

Diagnosis Banding

Diagnosis banding hernia umbilikalis adalah omfalokel, gastroskisis, hernia epigastrik, dan hernia spigelian.[3]

Omfalokel

Omfalokel atau dikenal dengan nama lain exomfalos merupakan kelainan dinding abdomen pada garis tengah, yaitu usus dan visera yang mengalami herniasi keluar dari dinding abdomen namun diselubungi oleh membran yang terdiri dari peritoneum, amnion, dan Wharton’s jelly.

Omfalokel dapat muncul dalam ukuran yang bervariasi, mulai dari ukuran kecil hingga besar (lebih 4 cm) dan diselubungi oleh kantung.

Gastroskisis

Gastroskisis adalah kelainan pada dinding abdomen anterior berupa usus yang sebagiannya mengalami herniasi keluar dari dinding abdomen tanpa diselubungi oleh membran atau kantung. Ukuran defek biasanya kurang dari 4 cm, lokasi pada persimpangan antara umbilikus serta kulit normal dan hampir selalu di kanan umbilikus.

Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik merupakan protrusi dari lemak ekstraperitoneal dengan atau tanpa kantong dari peritoneum melalui defek pada linea alba antara xiphisternum dan umbilikus. Defek biasanya berukuran kecil, dengan diameter sekitar 1 cm.

Hernia Spigelian

Hernia spigelian terjadi melalui fascia spigelian, yang terdiri dari lapisan aponeurotik antara otot rektus pada bagian medialnya, dan garis semilunar pada bagian lateralnya. Hernia spigelian sering terjadi pada area antara umbilikus dan ligamentum inguinal.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada hernia umbilikalis umumnya tidak diperlukan karena diagnosis ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang USG abdomen atau CT scan abdomen hanya dilakukan jika diagnosis meragukan, terutama pada pasien obesitas, atau untuk mengonfirmasi kecurigaan adanya komplikasi berupa inkarserasi atau strangulasi pada hernia.[8,18]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. Taylor D. Umbilical Hernia Repair. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/2000990-overview#a2
8. Kulacoglu H. Umbilical Hernia Repair and Pregnancy. Front Surg. 2018;5:1.
14. LeBlanc KE, LeBlanc L, LeBlanc K. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013; 87(12): 840-48
15. Toms L, Lynn SM, Handa. Examination of groin hernias. The Journal of Clinical Examination. 2011; 11: 32-43
16. Carey, J., Mortensen N. Examination of lumps and bumps. The Journal of Clinical Examination. 2008; 6: 12-17
18. Matthews RD, Neumayer L. Inguinal hernia in the 21st century: an evidence-based review. Curr Probl Surg. 2008; 45(4):261-312.

Epidemiologi Hernia Umbilikalis
Penatalaksanaan Hernia Umbilikalis

Artikel Terkait

  • Perbedaan Penanganan Hernia Umbilikalis dan Inguinalis pada Bayi
    Perbedaan Penanganan Hernia Umbilikalis dan Inguinalis pada Bayi
  • Pedoman Manajemen Hernia Umbilikalis dan Epigastrik
    Pedoman Manajemen Hernia Umbilikalis dan Epigastrik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 September 2024, 09:30
Hernia umbilikal pada neonatus umur 1 hari
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul dok, neonatus umur 1 hari, tali pusat sudah setengah mengering, namun pusar agak menonjol, apakah ini termasuk hernia umbilikal dok? Terima kasih
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2023, 11:39
Hernia umbilikalis pada bayi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo sejawat izin berdiskusi. Pasien bayi perempuan usia 1 bulan datang dengan benjolan pada area umbilikal, benjolan akan semakin membesar apabila bayi...
Anonymous
Dibalas 06 April 2022, 13:17
Pasien bayi dengan hernia umbilikalis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter bayi usia 2 bulan dengan hernia umbilikalis. Tatalaksana konservatif ya bagaimana ya dok? Jika mau dilakukan operasi apakah sebaiknya menunggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.