Edukasi dan Promosi Kesehatan Hirschsprung Disease
Edukasi dan promosi kesehatan pada Hirschsprung disease atau megakolon kongenital diberikan mengenai fungsi defekasi normal postoperatif. Edukasi juga dapat diberikan bagi orang tua, agar dapat mengenali gejala penyakit. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan tidak defisiensi vitamin A atau asam folat sebelum hamil, serta tidak menggunakan obat-obatan yang berpotensi mengganggu migrasi sel neuron usus, seperti mycophenolate atau simvastatin.
Edukasi
Keluarga pasien perlu diedukasi bahwa fungsi usus penderita tanpa komplikasi atau penyakit penyerta lain, fungsi usus akan kembali normal. Namun, terbentuknya pola defekasi normal (bowel habit) mungkin membutuhkan waktu hingga beberapa tahun.
Permasalahan terkait pola defekasi mungkin timbul saat anak mulai sekolah, dan dapat mengakibatkan gangguan psikologis, serta penurunan kualitas hidup. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya dilakukan toilet training.
Jika terdapat gangguan pada motilitas saluran cerna, misalnya konstipasi, dapat dilakukan pemberian laksatif jangka panjang, seperti dengan bisacodyl. Namun, apabila laksatif tidak dapat memberikan perbaikan gejala pada pasien, dapat dilakukan tindakan enema.
Orang tua sebaiknya mengetahui gejala Hirschsprung disease pada neonatus, yaitu mekonium yang keluar lebih dari 48 jam. Gejala lain dapat berupa konstipasi, distensi abdomen, refluks, nausea, muntah, dan diare. Jika orang tua menemukan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera membawa bayi untuk diperiksa dokter.[2–4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Terjadinya Hirschsprung disease dipengaruhi oleh faktor genetik, seperti mutasi gen, dan juga faktor risiko lainnya, seperti pemakaian obat-obatan yang mengganggu migrasi enteric nervous system (ENS). Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian obat-obatan yang diduga dapat menyebabkan Hirschsprung disease selama kehamilan, di antaranya mycophenolate, golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin, serta ibuprofen.
Kekurangan vitamin A dan asam folat juga diduga berperan dalam terjadinya Hirschsprung disease. Selain itu, vitamin B7 atau biotin terbukti menstimulasi migrasi ENS pada studi in vitro sel embrio manusia. Berdasarkan hal-hal ini, memastikan kecukupan asupan mikronutrien sebelum konsepsi, serta menghindari obat-obatan yang mengganggu migrasi ENS diharapkan dapat menurunkan risiko terjadinya Hirschsprung disease.
Rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) untuk mencegah cacat bawaan dapat juga menurunkan risiko Hirschsprung disease. Rekomendasi tersebut, antara lain konsumsi multivitamin setiap hari sebelum dan selama kehamilan, penggunaan obat-obatan dengan bijaksana, dan memiliki berat badan yang normal.
Pasien juga tidak boleh mengonsumsi alkohol, maupun obat-obatan terlarang lainnya, seperti kokain atau amfetamin, terutama selama kehamilan. Selain itu, pasien juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter saat merencanakan kehamilan.[7,20]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra