Etiologi Ileus Paralitik
Etiologi ileus paralitik adalah keadaan stres pasca operasi, konsumsi obat-obat tertentu seperti golongan antipsikotik, kelainan metabolik, dan kelainan vaskuler. Kasus yang paling sering ditemukan adalah ileus paralitik pasca operasi dan ileus paralitik akibat konsumsi obat (drug-induced).[2]
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya etiologi ileus paralitik dapat dibagi menjadi ileus pasca operasi atau reflectory ileus, ileus akibat obat (drug-induced), ileus metabolik, ileus vaskular, dan pseudo obstruksi.[2]
Tabel 1. Penyebab Ileus Paralitik
Jenis Ileus | Etiologi |
Ileus pasca operasi (reflectory Ileus) | pasca operasi abdomen atau retroperitoneum, operasi tulang belakang, dan cedera akibat anestesi spinal[1,2] |
Ileus akibat konsumsi obat (Drug-induced Ileus) | Opioid, clozapine, vincristine, polifarmasi antipsikotik (risperidone, olanzapine, asam valproate, lithium, dan haloperidol)[9-12] |
Ileus metabolik | Gangguan keseimbangan elektrolit atau metabolik, terutama pada pasien dengan hipokalemia, uremi atau diabetes mellitus[1,2] |
Ileus vaskular | Hipoperfusi pada saluran cerna[1,2] |
Pseudo obstruksi | Sindrom Ogilvie[1,2] |
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko untuk ileus paralitik pasca operasi adalah jenis kelamin laki-laki, usia lanjut, atau kehilangan darah dengan jumlah yang banyak. Sebuah studi melaporkan bahwa pertambahan usia dan indeks massa tubuh (IMT) juga meningkatkan risiko ileus paralitik pasca operasi cystectomy radikal.[13,14]
Pada pasien skizofrenia, dilaporkan bahwa risiko ileus paralitik meningkat seiring dengan pertambahan usia, jenis kelamin wanita, konsumsi clozapine, antidepressan trisiklik, dan opioid.[15]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja