Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Kompartemen monika-natalia 2023-05-03T09:25:13+07:00 2023-05-03T09:25:13+07:00
Sindrom Kompartemen
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Kompartemen

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada sindrom kompartemen akut adalah bahwa terapi bedah fasiotomi harus dilakukan segera. Jelaskan pada pasien bahwa penundaan terapi dekompresi akan menyebabkan perburukan luaran klinis. Pada sindrom kompartemen kronik, edukasi ditekankan mengenai pendekatan terapi konservatif yang dapat dilakukan pasien, misalnya istirahat dan pembatasan aktivitas fisik yang menjadi pencetus.[1,5]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien yang diberikan akan berbeda tergantung jenis dari sindrom kompartemen.

Sindrom Kompartemen Akut

Jelaskan pada pasien bahwa sindrom kompartemen akut merupakan kegawatdaruratan medis yang perlu menjalani fasiotomi segera. Jelaskan pada pasien bahwa penundaan terapi akan menyebabkan perburukan kemungkinan luaran klinis.

Setelah pasien menjalani tindakan fasiotomi, anjurkan untuk menjalani terapi fisik yang rutin dan teratur guna mengembalikan dan mempertahankan fungsi serta kekuatan otot. Selain itu, terapi fisik juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kontraktur. Jelaskan juga mengenai perawatan luka operasi agar tetap bersih guna mencegah terjadinya infeksi, iskemia, hingga gangren.[1,4]

Sindrom Kompartemen Kronik

Sampaikan pada pasien yang mengalami sindrom kompartemen kronik bahwa pendekatan terapi non-bedah merupakan pilihan terapi awal. Minta pasien membatasi aktivitas fisik atau olahraga yang dapat memicu rasa nyeri. Sarankan untuk melakukan peregangan pada ekstremitas yang mengalami nyeri setelah aktivitas fisik atau olahraga. Ortotik atau sepatu khusus untuk atlet dapat dianjurkan untuk dikenakan untuk mengurangi ketidaknyamanan.[5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Sindrom kompartemen akut paling banyak terjadi akibat trauma. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya trauma, misalnya dengan mematuhi rambu lalu lintas dan mengenakan alat pelindung diri pada pekerjaan. Pada pasien yang memiliki keluhan kaki merah atau keluhan sindrom kompartemen lainnya, evaluasi klinis dan penatalaksanaan yang cepat dan tepat sangat penting dalam menurunkan morbiditas.

Di sisi lain, sindrom kompartemen kronik paling banyak terjadi akibat aktivitas olahraga repetitif pada atlet. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan olahraga secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan pasien. Jangan berolahraga secara berlebihan atau overtraining. Tingkatkan kemampuan kelenturan tubuh dan gunakan sepatu yang sesuai saat berolahraga.[1,5]

Referensi

1. Rasul AT. Acute compartement syndrome. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/307668-overview
4. Torlincasi AM, Lopez RA, Waseem M. Acute Compartment Syndrome. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448124/.
5. Buerba RA, Fretes NF, Devana SK, Beck JJ. Chronic exertional compartment syndrome: current management strategies. Open Access J Sports Med. 2019 May 23;10:71-79. doi: 10.2147/OAJSM.S168368. PMID: 31213933; PMCID: PMC6537460.

Prognosis Sindrom Kompartemen
Diskusi Terkait
dr.Indria Asrinda
Dibalas 11 September 2020, 10:54
Pasien dengan keluhan terdapat beberapa bula pada ekstremitas bawah kanan sejak 1 minggu yang lalu
Oleh: dr.Indria Asrinda
19 Balasan
Halo dokter, Saya ada pasien dengan keluhan bula di ekstremitas bawah. Pasien post jatuh sepeda 3mgg yg lalu. Dan muncul bula baru seminggu ini. Pasien kaki...
dr. Nurul Falah
Dibalas 30 Oktober 2019, 19:25
Bula yang muncul pada pasien post operasi patah tulang
Oleh: dr. Nurul Falah
9 Balasan
Alodokter, izin share pertanyaan user terkait ayahnya post op patah tulang, beberapa hari langsung muncul bula yang cukup banyak dan sebagian telah meletus,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.