Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Kompartemen monika-natalia 2023-05-03T09:22:16+07:00 2023-05-03T09:22:16+07:00
Sindrom Kompartemen
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Kompartemen

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sindrom kompartemen akut yang utama adalah melakukan dekompresi dini, misalnya dengan fasiotomi. Semakin lama sindrom kompartemen berlangsung, iskemia yang dialami pasien akan semakin buruk dan kemungkinan luaran klinis juga akan semakin buruk.

Di sisi lain, sindrom kompartemen kronik umumnya diterapi dengan menggunakan pendekatan konservatif terlebih dulu. Pembedahan dapat dipertimbangkan jika klinis tidak membaik dengan terapi konservatif.[1,5]

Sindrom Kompartemen Akut

Sindrom kompartemen akut merupakan kondisi kegawatdaruratan medis yang memerlukan tindakan bedah emergency. Fasiotomi dekompresi merupakan tindakan bedah pilihan yang perlu dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis sindrom kompartemen akut ditegakkan.[1,7,8,10]

Fasiotomi Dekompresi

Fasiotomi dilakukan dengan membuat insisi pada kulit dan fasia yang melapisi kompartemen guna mengurangi tekanan di dalam otot. Berdasarkan beberapa data klinis disebutkan bahwa sindrom kompartemen akut yang terjadi di area ekstremitas sebaiknya segera menjalani tindakan fasiotomi dalam rentang waktu 1-12 jam setelah diagnosis ditegakkan. Tindakan fasiotomi yang dilakukan >12 jam dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf.[7,8,10]

Terapi Lain

Pada pasien yang dicurigai mengalami sindrom kompartemen akut, letakkan ekstremitas yang terkena sejajar dengan jantung. Elevasi tidak disarankan karena dapat menurunkan aliran darah dan menurunkan gradien tekanan arteri-vena.

Pada pasien dengan fraktur tibia yang dicurigai mengalami sindrom kompartemen, imobilisasi tungkai dengan posisi pergelangan kaki sedikit plantar fleksi. Ini akan menurunkan tekanan pada kompartemen posterior dalam dan tidak meningkatkan tekanan kompartemen anterior.

Pada sindrom kompartemen yang berkaitan dengan pemasangan gips atau bidai yang kurang tepat, lepaskan semua gips dan bidai yang terpasang. Melepaskan satu sisi bidai telah dilaporkan dapat menurunkan tekanan kompartemen sebanyak 30%, sedangkan pelepasan keseluruhan bidai dapat menurunkan tekanan hingga 85%.[1,12]

Sindrom Kompartemen Kronik

Tata laksana awal sindrom kompartemen kronik dilakukan dengan menggunakan pendekatan konservatif non-bedah berupa pemberian analgesik, RICE (rest, ice, compression, elevation), terapi fisik, dan rehabilitasi. Pasien juga perlu menghindari aktivitas fisik yang menjadi pencetus.

Apabila pendekatan awal dengan terapi konservatif non-bedah tidak berhasil, maka tindakan bedah menjadi pilihan dalam sindrom kompartemen kronik. Sama seperti tindakan bedah pada sindrom kompartemen akut, tindakan bedah pada sindrom kompartemen kronik juga berupa fasiotomi, yang membedakan adalah waktu dilakukan tindakan bedahnya. Pada sindrom kompartemen kronik, fasiotomi dilakukan secara elektif atau terjadwal.[2]

Teknik bedah yang dapat dipilih pada kasus sindrom kompartemen kronik adalah fasiotomi terbuka, endoscopy-assisted compartment release, single minimal-incision fasciotomy, percutaneous fasciotomy under local anesthesia, dan ultrasound-guided fasciotomy.[5]

Referensi

1. Rasul AT. Acute compartement syndrome. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/307668-overview
2. Garner MR, Taylor SA, Gausden E, Lyden JP. Compartment syndrome: diagnosis, management, and unique concerns in the twenty-first century. HSS J. 2014 Jul;10(2):143-52. doi: 10.1007/s11420-014-9386-8. Epub 2014 Jun 7. PMID: 25050098; PMCID: PMC4071472.
5. Buerba RA, Fretes NF, Devana SK, Beck JJ. Chronic exertional compartment syndrome: current management strategies. Open Access J Sports Med. 2019 May 23;10:71-79. doi: 10.2147/OAJSM.S168368. PMID: 31213933; PMCID: PMC6537460.
7. Osborn CPM, Schmidt AH. Management of Acute Compartment Syndrome. J Am Acad Orthop Surg. 2020 Feb 1;28(3):e108-e114. doi: 10.5435/JAAOS-D-19-00270. PMID: 31977609.
8. Donaldson J, Haddad B, Khan WS. The Pathophysiology, Diagnosis and Current Management of Acute Compartment Syndrome. The Open Orthopaedics Journal. 2014:8:185-193.
9. McMillan TE, Gardener WT, Schmidt AH, Johnstone AJ. Diagnosis acute compartment syndrome-where have we got to? International Orthopaedics (SICOT). 2019:43:2429-2435. DOI: https://doi.org/10.1007/s00264-019-04386-y
10. Guo J, Yin Y, Jin L, Zhang R, Hou Z, Zhang Y. acute compartment syndrome – cause, diagnosis, and new view point. Journal of Medicine. 2019:88(27):1-6. DOI: http://dx.doi.org/10.1097/MD.0000000000016260

Diagnosis Sindrom Kompartemen
Prognosis Sindrom Kompartemen
Diskusi Terkait
dr.Indria Asrinda
Dibalas 11 September 2020, 10:54
Pasien dengan keluhan terdapat beberapa bula pada ekstremitas bawah kanan sejak 1 minggu yang lalu
Oleh: dr.Indria Asrinda
19 Balasan
Halo dokter, Saya ada pasien dengan keluhan bula di ekstremitas bawah. Pasien post jatuh sepeda 3mgg yg lalu. Dan muncul bula baru seminggu ini. Pasien kaki...
dr. Nurul Falah
Dibalas 30 Oktober 2019, 19:25
Bula yang muncul pada pasien post operasi patah tulang
Oleh: dr. Nurul Falah
9 Balasan
Alodokter, izin share pertanyaan user terkait ayahnya post op patah tulang, beberapa hari langsung muncul bula yang cukup banyak dan sebagian telah meletus,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.