Etiologi Sindrom Kompartemen
Etiologi yang mendasari sindrom kompartemen adalah peningkatan tekanan intrakompartemen akibat kompresi dari faktor eksternal atau peningkatan volume cairan dalam kompartemen. Peningkatan volume cairan dalam kompartemen dapat terjadi pada kondisi perdarahan akibat fraktur terbuka. Penurunan ukuran kompartemen dapat terjadi pada kondisi seperti luka bakar dan pemakaian bidai.[1,3,7-9]
Sindrom Kompartemen Akut
Sindrom kompartemen akut biasanya terjadi akibat adanya trauma. Fraktur tibia merupakan yang paling sering dikaitkan dengan sindrom kompartemen akut.[1]
Fraktur
Contoh trauma yang dapat menyebabkan sindrom kompartemen akut adalah fraktur, terutama fraktur pada tulang panjang seperti fraktur tibia. Penyebab sindrom kompartemen akut lainnya adalah crush injury.[1,4,8]
Badly Bruised Muscle
Sindrom kompartemen juga dapat muncul akibat badly bruised muscle, misalnya pada kecelakaan lalu lintas di mana tungkai pengendara tertimpa sepeda motor atau pada pertandingan olahraga di mana tungkai pemain football terhimpit oleh helm pemain lain. Selain itu, badly bruised muscle juga dapat terjadi pada kondisi rhabdomyolysis.[1,4,8]
Iatrogenik
Penyebab sindrom kompartemen akut lain adalah pemakaian bidai yang terlalu ketat, serta penggunaan steroid anabolik yang menyebabkan peningkatan ukuran otot yang terlalu cepat. Penyebab iatrogenik lain adalah komplikasi injeksi intramuskuler, intraaerteri, intrakompartemen, ataupun infus intraoseus.[1,4,8]
Peningkatan Cairan Intrakompartemen
Peningkatan cairan intrakompartemen yang menginduksi sindrom kompartemen akut dapat terjadi pada kondisi luka bakar, sindrom nefrotik, cedera vaskuler, edema pasca iskemia, robekan otot gastrocnemius atau peroneus, myositis influenza, serta ruptur kista Baker.[1]
Sindrom Kompartemen Kronik
Sindrom kompartemen kronik biasanya terjadi akibat kegiatan olahraga yang repetitif, sehingga umumnya terjadi pada atlet. Sindrom kompartemen kronik ekstremitas bawah sering ditemukan pada atlet lari dan anggota militer berbaris. Sindrom kompartemen kronik ekstremitas atas sering ditemukan pada pendayung dan pengendara sepeda motor profesional.[5]
Faktor Risiko
Faktor risiko utama dari sindrom kompartemen akut adalah trauma muskuloskeletal, terutama fraktur tibia. Sindrom kompartemen akut juga lebih banyak terjadi pada pasien usia muda, diperkirakan karena gaya hidup yang aktif. Adanya cedera vaskuler pada trauma muskuloskeletal juga akan meningkatkan risiko sindrom kompartemen akut.
Faktor risiko sindrom kompartemen kronik adalah pekerjaan atau aktivitas yang memerlukan gerakan repetitif. Sindrom kompartemen kronik merupakan suatu kelainan langka yang paling banyak ditemukan pada atlet, seperti pelari dan pendayung.[1,4,5,8]