Edukasi dan Promosi Kesehatan Hiperhidrosis
Edukasi dan promosi kesehatan tentang hiperhidrosis tidak hanya mengatasi keluhan fisik pasien tapi juga keluhan mental pasien. Edukasi dapat diberikan kepada pasien dan pihak-pihak yang merawat pasien. Edukasi berpusat pada penjelasan mengenai penyakit pasien dan tahapan terapi yang dapat dilakukan.[1-3]
Edukasi Pasien
Edukasi mengenai penyakit hiperhidrosis dapat membantu pasien dan keluarga memahami tentang apa yang terjadi pada pasien, termasuk etiologi dan faktor risiko yang terdapat pada pasien. Pasien juga perlu diedukasi tanda bahaya hiperhidrosis, seperti:
- Hiperhidrosis disertai dengan gejala sesak napas, nyeri dada seperti ditekan benda berat, dan jantung berdebar
- Terdapat penurunan berat badan yang drastis
- Terdapat gangguan aktivitas sehari-hari, gangguan kecemasan, emosional berlebih, dan gangguan tidur
- Hiperhidrosis disertai dengan hilang kesadaran, kejang, mual, dan muntah
- Terdapat tanda hemodinamik yang tidak stabil dan gangguan pernapasan diikuti bengkak pada area tubuh tertentu
Edukasi yang dapat diberikan mengenai terapi di antaranya adalah pasien harus konsisten menjalani terapi mulai dari terapi lini pertama. Walau tidak selalu berhasil, dokter harus mengedukasi dan memotivasi pasien untuk menjalani pilihan terapi yang berpotensi dapat menangani kondisi pasien. Jelaskan pula efikasi dan berbagai risiko dari pilihan terapi yang ada.
Hiperhidrosis tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik pasien saja namun juga kondisi psikologisnya. Pasien, terutama jika masih anak-anak atau remaja, dapat merasa rendah diri dan mengganggu kehidupan sosialnya. Dokter dapat merekomendasikan layanan terapi psikologi apabila diperlukan.[1-3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Saat ini belum ada metode pencegahan hiperhidrosis primer yang sudah diketahui. Pasien dapat diinformasikan bahwa beberapa penyakit atau obat-obatan dapat menyebabkan hiperhidrosis sekunder, sehingga pasien dapat diarahkan untuk menjalani skrining mengenai penyakit yang dicurigai mendasari kondisi hiperhidrosis.
Pada hiperhidrosis yang respons terhadap pengobatan topikal, pasien dapat diedukasi untuk rutin menggunakannya setiap hari dengan tetap memperhatikan efek samping seperti iritasi kulit.
Apabila pasien tidak respon terhadap pengobatan lini pertama, maka pasien dapat diarahkan untuk menjalani pengobatan lini berikutnya agar kondisi pasien dapat terkendali.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja