Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hiperhidrosis general_alomedika 2023-08-15T10:23:44+07:00 2023-08-15T10:23:44+07:00
Hiperhidrosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hiperhidrosis

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Etiologi hiperhidrosis adalah hiperaktivitas kelenjar keringat yang menyebabkan produksi keringat lebih banyak dibandingkan normalnya. Etiologi hiperhidrosis dapat dibagi menjadi primer dan sekunder.

Hiperhidrosis Primer

Hiperhidrosis primer (fokal) seringkali idiopatik dengan karakteristik yang lebih lokal. Faktor genetik diduga berperan dalam hidrosis primer, namun mekanismenya masih belum diketahui lebih dalam.[1]

Hiperhidrosis Sekunder

Hiperhidrosis sekunder (general) umumnya memiliki karakteristik yang general dan berhubungan dengan kondisi medis tertentu, seperti infeksi, obat-obatan, gangguan endokrin, gangguan neurologi, dan keganasan. Infeksi dapat menyebabkan hiperhidrosis sekunder, seperti yang tampak pada kasus tuberkulosis.

Hiperhidrosis juga bisa disebabkan oleh obat-obatan, seperti penyalahgunaan alkohol atau cocaine, serta konsumsi acyclovir, ciprofloxacin, dan esomeprazole. Kelainan endokrin yang dapat menyebabkan hiperhidrosis sekunder yaitu diabetes mellitus, hipertiroid, dan menopause.

Kondisi medis lain yang berhubungan dengan hiperhidrosis adalah penyakit Parkinson, gout, gagal jantung, cedera medulla spinalis, dan sindrom Klippel-Trenaunay. Sementara itu, contoh keganasan yang dapat menyebabkan hiperhidrosis sekunder adalah limfoma.[2,4,5,7]

Faktor Risiko

Faktor risiko hiperhidrosis primer adalah faktor yang mengeksaserbasi kondisi ini, seperti stres emosional, gangguan cemas, dan kelembaban atau udara yang panas. Adanya riwayat hiperhidrosis pada keluarga juga dapat menjadi faktor risiko.

Pada hiperhidrosis sekunder, faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah adanya etiologi yang mendasari seperti kelainan neurologis, keganasan, gangguan endokrin, penyakit metabolik, infeksi, dan penggunaan obat-obatan.[1,5-7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Brackenrich J, Fagg C. Hyperhidrosis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459227/
2. Schwartz, RA. Hyperhidrosis. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1073359-overview
4. Hashmonai M, Cameron AE, Connery CP, Perin N, Licht PB. The etiology of primary hyperhidrosis: a systematic review. Clinical Autonomic Research. 2017 Dec;27(6):379-83.
5. Nawrocki S, Cha J. The etiology, diagnosis, and management of hyperhidrosis: A comprehensive review: Etiology and clinical work-up. Journal of the American Academy of Dermatology. 2019 Sep 1;81(3):657-66.
6. Walling HW. Primary hyperhidrosis increases the risk of cutaneous infection: a case-control study of 387 patients. Journal of the American Academy of Dermatology. 2009 Aug 1;61(2):242-6.
7. Vorkamp T, Foo FJ, Khan S, Schmitto JD, Wilson P. Hyperhidrosis: evolving concepts and a comprehensive review. the surgeon. 2010 Oct 1;8(5):287-92.

Patofisiologi Hiperhidrosis
Epidemiologi Hiperhidrosis

Artikel Terkait

  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Red Flags Hiperhidrosis
    Red Flags Hiperhidrosis
  • Sofpironium: Terapi Baru untuk Hiperhidrosis – Artikel Terkini!
    Sofpironium: Terapi Baru untuk Hiperhidrosis – Artikel Terkini!
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Februari 2022, 11:51
Terapi Bedah untuk Hiperhidrosis - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Putu, Sp.BP-RE,Saya memiliki pasien hiperhidrosis axilla yang sudah mencoba injeksi botox namun kurang puas dengan hasilnya. Pada pasien seperti ini,...
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2021, 16:32
Operasi hiperhidrosis - Bedah Saraf Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Petra SpBS.. pasien hiperhidrosis yang berat, apakah bisa dirujuk ke SpBS untuk tindakan operasi? operasi apa ya dok? mahalkah? 
dr. Ni Made Lintya Andani
Dibalas 12 September 2021, 14:59
Pasien dengan Hiperhidrosis
Oleh: dr. Ni Made Lintya Andani
10 Balasan
Selamat malam, alo dokter. Ingin berdiskusi sering kali user konsultasi dgn hiperhidrosis dan meminta peresepan obat. Sepanjang yg saya ketahui pengobatannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.