Epidemiologi Melasma
Secara epidemiologi, melasma atau chloasma merupakan salah satu penyakit kulit yang cukup sering ditemukan dalam praktik sehari-hari. Melasma paling sering terjadi pada perempuan, terutama ibu hamil dan usia reproduktif. Selain itu, melasma banyak ditemukan pada populasi yang sering terpapar dengan sinar matahari atau bekerja di luar ruangan.[5-8]
Global
Melasma cukup sering ditemui terutama pada wilayah dengan paparan sinar matahari (sinar ultraviolet) yang tinggi. Secara umum, kondisi melasma lebih sering terjadi pada populasi dengan tipe kulit yang berwarna gelap atau coklat muda, seperti pada orang Latin dan Asia.
Selain itu, melasma juga lebih sering terjadi pada perempuan, dengan rasio 9:1 daripada laki-laki. Kondisi ini terutama pada perempuan pada usia reproduktif.
Menurut sebuah penelitian di India, dari 2.000 perempuan hamil terdapat 50,8% yang mengalami melasma. Secara global, jumlah kasus melasma sendiri sangat bervariasi. Di Amerika Serikat, diduga sebanyak 5.000.000 orang yang mengalami melasma. Sedangkan menurut sebuah studi yang dilakukan di Arab Saudi, dari 3.298 orang terdapat 2,9% orang yang mengalami melasma.[5-8]
Indonesia
Data epidemiologi melasma di Indonesia masih sangat terbatas.[9]
Mortalitas
Hingga saat ini tidak ada data mengenai kejadian mortalitas yang berkaitan dengan melasma. Tidak ditemukan adanya kasus melasma yang berubah menjadi kasus keganasan atau kanker kulit, seperti melanoma.[3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini