Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Melasma general_alomedika 2023-05-25T08:51:42+07:00 2023-05-25T08:51:42+07:00
Melasma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Melasma

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi melasma atau chloasma dipengaruhi banyak faktor, terutama paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Selain itu, faktor genetik dan faktor hormonal dinilai juga berkaitan dengan melasma.[3-5]

Paparan Sinar Ultraviolet

Radiasi sinar UV meningkatkan melanogenesis, yang diawali dengan proses peningkatan produksi alpha melanocyte stimulating hormone/ α-MSH, kortikotropin, interleukin-1, dan endothelin-1, yang kemudian meningkatkan jumlah melanin yang diproduksi oleh melanosit intraepidermal.

Peningkatan melanin dapat ditemukan pada lapisan kulit dermis, epidermis, atau keduanya. Melanin epidermal berlokasi di keratinosit pada bagian basal dan suprabasal epidermis, sedangkan melanin dermal berlokasi pada bagian superfisial dan lapisan tengah dermis di dalam makrofag yang berkumpul di sekitar pembuluh-pembuluh darah kecil yang berdilatasi.[3,4]

Faktor Genetik

Faktor genetik diduga merupakan faktor utama penyebab melasma. Sekitar 55–64% pasien melasma memiliki riwayat keluarga yang mengalami kondisi ini. Namun, faktor genetik ternyata juga didukung oleh faktor predisposisi lain seperti paparan sinar ultraviolet (UV).

Seseorang dengan riwayat keluarga yang mengalami melasma, dengan tipe kulit tertentu, dan sering terpapar sinar matahari sangat berisiko untuk mengalami melasma. Melasma lebih sering terjadi pada tipe kulit IV–VI berdasarkan klasifikasi Fitzpatrick. Tipe IV–VI masuk kedalam kategori warna kulit coklat muda (IV), cokelat (V), dan coklat tua atau kulit hitam (VI).[3,4]

Faktor Hormonal

Hormon yang berperan dalam proses terjadinya melasma adalah estrogen dan progesteron. Hal ini yang melatarbelakangi mengapa melasma paling sering terjadi pada perempuan (sekitar 90% kasus). Kondisi kehamilan dapat mencetuskan terjadinya melasma dan memperburuk melasma pada pasien yang sudah mengalaminya sebelum kehamilan.

Penggunaan pil kontrasepsi juga dapat memicu atau memperburuk melasma. Beberapa hormon seperti estrogen, estradiol, dan progesteron berperan dalam proses regulasi pigmentasi kulit, terutama estradiol.

Estradiol meningkatkan regulasi tirosinase (enzim yang berperan dalam proses melanogenesis) serta transkripsi tyrosinase-related protein- 1/TRP1 dan tyrosinase-related protein-2/TRP2. Pada kehamilan trimester ketiga, kadar hormon estrogen, progesteron, dan melanocyte stimulating hormone meningkat.[4,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Basit H, Godse KV, Al Aboud AM. Melasma. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459271/
4. Lee AY. Recent progress in melasma pathogenesis. Pigm Cell Melanoma R. 2015; 28(6): 646-60.
5. Lyford, wh. Melasma. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1068640-overview#a4

Pendahuluan Melasma
Etiologi Melasma

Artikel Terkait

  • Hiperpigmentasi pada Kehamilan
    Hiperpigmentasi pada Kehamilan
  • Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
    Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
Diskusi Terkait
dr.Erick Prasetya
Dibalas 09 November 2023, 08:33
Gatal disertai lesi kehitaman pada wajah lansia
Oleh: dr.Erick Prasetya
6 Balasan
Mohon sarannya para dokter. Perempuan usia 60 th. Keluhan gatal sejak 1 minggu. Awal lesi berwarna kemerahan. Berubah menjadi kehitaman. Lokasi hanya diwajah...
Anonymous
Dibalas 26 Juli 2022, 08:12
Pasien usia 30 tahun dengan Melasma di atas bibir sejak 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. saya memiliki pasien usia 30 tahun. Memiliki warna kecoklatan seperti melasma pada atas bibir sejak 1 tahun yang lalu setelah sering menggunakan...
dr. Cut Afra Nadia
Dibalas 28 Mei 2021, 11:47
Pada anak apakah diperlukan penggunaan sunscreen atau tabir surya - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Cut Afra Nadia
3 Balasan
Alodokter, Pagi dr. Fresa Nathania, Sp.KKIngin bertanya , bagaimana sebenarnya penggunaan produk sunscreen pada anak, dan sejak usia berapa diperlukan?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.