Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Melasma general_alomedika 2023-05-25T08:57:06+07:00 2023-05-25T08:57:06+07:00
Melasma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Melasma

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan melasma atau chloasma terdiri dari medikamentosa (terapi oral dan topikal), terapi prosedural, dan kombinasi keduanya. Biasanya, penatalaksanaan yang diberikan pada penyakit melasma bukan bersifat tunggal atau monoterapi, melainkan dalam bentuk kombinasi oleh karena efikasi terapi kombinasi lebih baik daripada terapi tunggal.[1,2,13]

Faktor utama pengembangan melasma adalah paparan sinar matahari. Oleh karena itu, tanpa penghindaran paparan sinar matahari yang ketat, biasanya terapi melasma akan gagal.[1,2,13]

Terapi Topikal

Terapi topikal merupakan terapi lini pertama pada melasma. Obat topikal yang digunakan pada umumnya berfungsi untuk menginhibisi produksi melanin melalui proses melanogenesis dan proliferasi melanosit. Biasanya, obat topikal jarang diberikan sebagai terapi tunggal.

Beberapa studi menyarankan pemberian terapi topikal yang dikombinasikan dengan obat topikal lain, atau dengan terapi oral atau terapi prosedural. Cara penggunaan obat topikal adalah dengan mengoleskan obat hanya pada area kulit yang berwarna gelap.

Penggunaan obat topikal disarankan tidak lebih dari 3 bulan dan sebaiknya sesuai anjuran dokter, maka dari itu kontrol secara berkala dapat sangat membantu proses pengobatan. Jika obat topikal digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai anjuran, dapat terjadi efek samping berupa efek paradoks, yaitu hiperpigmentasi.[1,2,13]

Hydroquinone

Hydroquinone bekerja dengan menginhibisi tirosinase, di mana secara tidak langsung mencegah konversi dari 3,4-dioxyphenyl- alanin (DOPA) menjadi melanin. Selain itu, hydroquinone juga bisa menghancurkan melanosit dan degradasi melanosom.

Efek samping penggunaan jangka panjang obat ini adalah iritasi kulit, reaksi fototoksik, dan okronosis eksogenus. Konsentrasi hydroquinone digunakan bervariasi, yakni 2% hingga 4%.[1,2,13]

Kortikosteroid

Golongan kortikosteroid bekerja dengan mencegah pigmentasi melalui supresi nonspesifik melanogenesis dan berperan juga sebagai agen antiinflamasi. Efek samping penggunaan jangka panjang agen ini adalah telangiektasis, jerawat, atrofi epidermal, striae, dan hipopigmentasi.

Jenis kortikosteroid yang sering digunakan adalah fluocinolone acetonide 01% dan dexamethasone 0,1%.[1,2,13]

Retinoid

Retinoid bekerja dengan meningkatkan pergantian keratinosit. Jenis retinoid topikal yang sering digunakan adalah tretinoin 0,05%.[1,2,13]

Agen Topikal Lain

Beberapa terapi topikal lain seperti 4-n-butylresorcinol, asam traneksamat, flutamide, niacinamide, asam askorbat, dan kojic acid diduga dapat menjadi terapi topikal untuk melasma. Namun, bukti ilmiah untuk efektivitasnya masih terbatas, sehingga agen-agen tersebut masih jarang digunakan sebagai monoterapi untuk melasma.[1,2,13]

Terapi Oral

Sebagai tambahan terapi topikal, terapi oral juga biasanya diberikan kepada pasien melasma. Contoh-contoh obat oral adalah:

  • Asam traneksamat: antiplasmin yang berfungsi untuk menurunkan pembentukan asam arakidonat, sehingga bisa menurunkan melanocyte stimulating hormone (MSH) dan produksi pigmen pada kulit. Pada 90% kasus, melasma dilaporkan membaik setelah konsumsi asam traneksamat selama 2–6 bulan
  • Polypodium leucotomos: bekerja dengan menurunkan UV-induced photodamage dan menurunkan respons sel T yang berperan dalam proses inflamasi dan pigmentasi kulit.

  • Glutation: berperan sebagai antioksidan untuk menurunkan proses inflamasi[1,2]

Terapi Prosedural

Terapi prosedural untuk melasma berupa chemical peeling, microneedling, dan laser. Biasanya, terapi prosedural juga tidak diberikan secara tunggal, melainkan dikombinasikan dengan terapi topikal.[2]

Chemical peels

Tindakan chemical peels berfungsi untuk meningkatkan remodelling epidermal dan pergantian keratinosit. Jenis chemical peels yang sering digunakan adalah asam glikolat, asam trikloroasetat, dan asam salisilat.[2]

Microneedling

Microneedling juga dikenal dengan mesoterapi, di mana prosesnya adalah dengan membuat saluran-saluran kecil pada kulit dengan cara menusuk-nusuk kulit dengan jarum yang berukuran sangat kecil atau Tujuan dari tindakan ini adalah juga untuk menstimulasi wound-healing pada kulit dan memberikan obat topikal secara intradermal.[2]

Laser

Tindakan laser sampai sekarang masih dalam proses penelitian. Pada beberapa kasus, tindakan laser dilaporkan malah justru memperburuk kondisi melasma. Tindakan laser dengan energi termal dapat secara selektif memilih target chromophores di dalam kulit (melanin), sehingga penyerapan dari melanin akan berkurang.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ogbechie-Godec OA, Elbuluk N. Melasma: an Up-to-Date Comprehensive Review. Dermatol Ther (Heidelb). 2017;7(3):305-318.
2. Sarkar R, Gokhale N, et al. Medical Management of Melasma: A Review with Consensus Recommendations by Indian Pigmentary Expert Group. Indian J Dermatol. 2017;62(6):558-577.
13. Bandyopadhyay D. Topical treatment of melasma. Indian J Dermatol. 2009;54(4):303-309.

Diagnosis Melasma
Prognosis Melasma

Artikel Terkait

  • Hiperpigmentasi pada Kehamilan
    Hiperpigmentasi pada Kehamilan
  • Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
    Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
Diskusi Terkait
dr.Erick Prasetya
Dibalas 09 November 2023, 08:33
Gatal disertai lesi kehitaman pada wajah lansia
Oleh: dr.Erick Prasetya
6 Balasan
Mohon sarannya para dokter. Perempuan usia 60 th. Keluhan gatal sejak 1 minggu. Awal lesi berwarna kemerahan. Berubah menjadi kehitaman. Lokasi hanya diwajah...
Anonymous
Dibalas 26 Juli 2022, 08:12
Pasien usia 30 tahun dengan Melasma di atas bibir sejak 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. saya memiliki pasien usia 30 tahun. Memiliki warna kecoklatan seperti melasma pada atas bibir sejak 1 tahun yang lalu setelah sering menggunakan...
dr. Cut Afra Nadia
Dibalas 28 Mei 2021, 11:47
Pada anak apakah diperlukan penggunaan sunscreen atau tabir surya - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Cut Afra Nadia
3 Balasan
Alodokter, Pagi dr. Fresa Nathania, Sp.KKIngin bertanya , bagaimana sebenarnya penggunaan produk sunscreen pada anak, dan sejak usia berapa diperlukan?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.