Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Pedikulosis general_alomedika 2022-10-21T09:21:06+07:00 2022-10-21T09:21:06+07:00
Pedikulosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Prognosis Pedikulosis

Oleh :
dr. Ida Bagus Nugraha
Share To Social Media:

Prognosis pedikulosis umumnya baik, karena terapi farmakologis efektif dalam eradikasi nits, nymph, dan kutu dewasa. Pada kasus yang berat, dapat terjadi anemia dan infeksi bakteri sekunder akibat garukan.[7]

Komplikasi

Komplikasi pedikulosis yang sering terjadi adalah infeksi bakteri sekunder, seperti  folikulitis maupun pioderma, akibat kulit yang tidak intak karena digaruk. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah anemia dan masalah sosial, karena anggapan masyarakat bahwa orang dengan kutu pasti memiliki higienitas yang buruk.[3]

Pedikulosis pada anak dapat menyebabkan gangguan tidur, sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Komplikasi pedikulosis korporis yang dapat terjadi walaupun jarang adalah louse-borne typhus dan louse-borne relapsing fever.[1,7,15,16]

Pedikulosis Kapitis Refrakter

Salah satu komplikasi pedikulosis kapitis adalah refrakter, atau tidak respon terhadap pengobatan. Pada keadaan ini, hal yang direkomendasikan adalah:

  • Menggali riwayat pengobatan yang sudah dilakukan
  • Mencari kemungkinan resistensi terhadap agen farmakologi atau penggunaan obat yang tidak sesuai prosedur
  • Memberikan kombinasi terapi farmakologi dengan pembuangan kutu secara mekanis
  • Jika kemungkinan resistensi tinggi, berikan agen farmakologi secara sekuensial
  • Terapi adjuvan menggunakan gel rambut dapat dipertimbangkan sebagai bahan oklusif yang diharapkan akan menimbulkan asfiksia pada kutu [3,5,7]

Prognosis

Pedikulosis umumnya berespon baik dengan pengobatan. Komplikasi berat seperti anemia, louse-borne typhus, dan louse-borne relapsing fever jarang terjadi.

Beberapa hal dapat menyebabkan kegagalan pengobatan, yaitu misdiagnosis, protokol terapi yang tidak diikuti dengan baik, kepatuhan pasien yang buruk, kegagalan eradikasi pedikulosis di lingkungan sekitar pasien, dan kebiasaan berbagi pakaian atau handuk dengan orang lain.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Bragg BN, Wills C. Pediculosis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470343/
3. Ko CJ, Elston DM. Pediculosis. Journal of the American Academy of Dermatology, 2004. 50(1): 1–12. doi:10.1016/s0190-9622(03)02729-4
5. Feldmeier H. Treatment of Pediculosis Capitis: A Critical Appraisal of the Current Literature. American Journal of Clinical Dermatology, 2014. 15(5): 401–412. doi:10.1007/s40257-014-0094-4
7. Guenther LCC. Pediculosis and Pthiriasis. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225013-overview#a5
15. Robinson D, Leo N, eta al. Potential role of head lice, Pediculus humanus capitis, as vectors of Rickettsia prowazekii. Parasitology Research, 2003. 90(3): 209–211. doi:10.1007/s00436-003-0842-5
16. Osthoff M, Schibli A, et al. Louse-borne relapsing fever – report of four cases in Switzerland, June-December 2015. BMC Infectious Diseases, 2016. 16(1). doi:10.1186/s12879-016-1541-z

Penatalaksanaan Pedikulosis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pe...

Artikel Terkait

  • Pedikulosis Kapitis yang Resistan Permetrin
    Pedikulosis Kapitis yang Resistan Permetrin
  • Mitos Mengenai Pedikulosis Kapitis
    Mitos Mengenai Pedikulosis Kapitis
  • Pedikulosis Kapitis – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pedikulosis Kapitis – Panduan e-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 24 November 2023, 11:16
Cara Menangkal Mitos Terkait Pedikulosis - Artikel ALOMEDIKA
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,Pasti pernah mendengar kalau anak rambut panjang lebih pasti terkena kutu rambut. Atau, kutu rambut tidak pernah akan dialami pasien dewasa....
dr. Riza Marlina
Dibalas 29 Januari 2022, 11:18
Pasien dengan ruam di sela jari dan punggung kaki bengkak sejak 3 hari
Oleh: dr. Riza Marlina
2 Balasan
Izin bertanya dokter..Ada pasien datang dengan keluhan sela jari kaki terdapat ruam dan gatal seperti jamur namun disertai dengan punggung kaki bengkak...
dr.Aprilia
Dibalas 21 Mei 2021, 12:04
Bayi usia 18 bulan dengan pedikulosis
Oleh: dr.Aprilia
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya, saya sebelumnya pernah mengobati pedikulosis kapitis pada anak sekolah dengan Malathion 0,5%. Namun, sekarang saya memiliki pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.