Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Phytophotodermatitis annisa-meidina 2025-02-07T11:41:15+07:00 2025-02-07T11:41:15+07:00
Phytophotodermatitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Phytophotodermatitis

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan phytophotodermatitis terutama berfokus pada pencegahan paparan terhadap tumbuhan fototoksik dan radiasi ultraviolet secara langsung. Contoh tanaman yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah jeruk nipis, lemon, seledri, dan wortel. Individu yang berisiko tinggi disarankan menggunakan peralatan yang melindungi tubuh saat beraktivitas di dekat tanaman, seperti sepatu bot dan sarung tangan panjang ketika bertani atau berkebun.[1-3]

Edukasi Pasien

Pada pasien dengan phytophotodermatitis, dokter perlu menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi akibat kontak dengan tumbuhan tertentu, seperti jeruk, seledri, atau tanaman lain yang mengandung senyawa fotosensitif, diikuti oleh paparan sinar matahari. Edukasi tentang cara mengenali tumbuhan pemicu dan hindari kontak langsung, terutama saat berada di luar ruangan.

Jika kulit sudah terpapar, edukasi pasien untuk segera mencuci area tersebut dengan sabun dan air untuk mengurangi risiko reaksi. Pasien juga perlu menghindari paparan lebih lanjut terhadap matahari pada area kulit yang terdampak untuk mencegah gejala memburuk.

Selain itu, penting bagi dokter untuk mengedukasi pasien tentang perawatan, seperti cara penggunaan kortikosteroid topikal, pelembap, dan krim tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan UV lebih lanjut. Pasien juga perlu diberi tahu bahwa hiperpigmentasi bisa bertahan selama beberapa minggu hingga bulan, tetapi akan memudar seiring waktu.[1,2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan phytophotodermatitis ditekankan pada edukasi masyarakat terkait berbagai jenis tumbuhan yang memiliki kandungan fototoksik dan pentingnya menghindari kontak langsung terhadap tumbuhan tersebut. Selain itu, edukasi juga perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan oleh paparan sinar matahari.[4]

Penggunaan Pelindung

Penggunaan pelindung seperti sarung tangan, baju berlengan panjang, celana panjang, dan alas kaki yang menutupi keseluruhan kaki, terutama disarankan pada individu berisiko, seperti petani dan pendaki gunung.

Pekerja yang berisiko tinggi terpapar tumbuhan dengan kandungan fototoksik, disarankan  menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan yang menutupi lengan bawah, pakaian berlengan panjang berbahan tahan air, celana panjang, alas kaki yang menutupi keseluruhan kaki, masker untuk mencegah inhalasi, serta goggles untuk mencegah iritasi mata.[1,2]

Pertolongan Pertama Jika Terpapar Tumbuhan Fototoksik

Individu yang hendak bepergian pada siang hari disarankan untuk menggunakan tabir surya spektrum luas untuk mencegah kerusakan kulit. Selain itu, penggunaan baju berlengan panjang, topi, dan kacamata juga saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari dapat mencegah kulit terbakar sinar matahari.[1,2]

Kandungan fototoksik seperti psoralen atau furanocoumarins harus terabsorbsi ke dalam kulit untuk dapat diaktivasi oleh sinar ultraviolet A, yang mana memakan waktu sekitar 30–120 menit. Jika paparan tumbuhan fototoksik dapat teridentifikasi secara cepat, kulit perlu segera dibersihkan dengan air dan sabun untuk mencegah reaksi fotokimia terjadi.[1-5]

Referensi

1. Grosu Dumitrescu C, Jîjie AR, Manea HC, et al. New Insights Concerning Phytophotodermatitis Induced by Phototoxic Plants. Life (Basel). 2024 Aug 16;14(8):1019. doi: 10.3390/life14081019.
2. Trevino J, Chen A. Dermatological Manual of Outdoor Hazards. 2020. Doi: 10.1007/978-3-030-37782-3.
3. William P Baugh. Phytophotodermatitis. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1119566-overview
4. Janusz SC, Schwartz RA. Botanical Briefs: Phytophotodermatitis Is an Occupational and Recreational Dermatosis in the Limelight. Cutis. 2021 Apr;107(4):187-189. doi: 10.12788/cutis.0225.
5. Ellis CR, Elston DM. Psoralen-Induced Phytophotodermatitis. Dermatitis. 2021 May-Jun 01;32(3):140-143. doi: 10.1097/DER.0000000000000691.

Prognosis Phytophotodermatitis
Panduan e-Prescription Phytophot...

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Februari 2025, 09:18
Bintil, gatal, dan panas di kedua tungkai kaki sehabis bermain di pantai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 5 tahun, laki2 datang dengan keluhan gatal dan panas di kedua tungkai kaki, sehabis bermain di pantai 3 hari lalu....
Anonymous
Dibalas 13 September 2024, 18:19
Laki-laki 51 tahun dengan lesi kemerahan yang gatal sejak 1 minggu lalu
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Laki usia 51 dtang dengan keluhan timbul lesi kemerahan di tangan kanan sejak 1 minggu disertai gatal, riw pekerjaan pegawai bangunan, udah di cek DM (-)...
dr. Risna Safitri
Dibalas 14 Agustus 2024, 17:16
Ruam hingga luka apakah infeksi bakteri?
Oleh: dr. Risna Safitri
2 Balasan
Izin berdiskusi dok. Seorang Pasien wanita usia 21 tahun dengan keluhan gatal dan luka pada kaki. Hal ini dialami sejak 3 hari. Ada riwayat membersihkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.