Penatalaksanaan Phytophotodermatitis
Penatalaksanaan phytophotodermatitis diawali dengan mengidentifikasi agen tumbuhan yang bersifat fotosensitif dan menghentikan paparannya. Kandungan fototoksik yang telah terpapar pada kulit harus dibersihkan menggunakan air dan sabun. Selanjutnya, paparan langsung terhadap sinar matahari perlu dihindari untuk mencegah reaksi fototoksik lebih lanjut.[1,3]
Penatalaksanaan medikamentosa terdiri dari terapi topikal dan sistemik yang disesuaikan dengan gejala klinis yang dialami pasien. Pada beberapa kasus yang berat, kolaborasi multidisiplin dari berbagai unit spesialis dan hospitalisasi mungkin dibutuhkan.[1,2]
Terapi Topikal
Terapi kortikosteroid topikal bermanfaat untuk mengurangi peradangan, rasa nyeri, hingga hiperpigmentasi pascainflamasi. Beberapa pilihan steroid topikal yang dapat diberikan adalah:
Hydrocortisone valerate 0.2%, diaplikasikan tiap 2–3 kali sehari
Betamethasone diproprionate diaplikasikan 1 atau 2 kali sehari, sementara betamethasone valerate diberikan 1 atau 3 kali sehari
Clobetasol merupakan steroid superpoten yang dapat berupa krim, foam, atau losion. Clobetasol diaplikasikan tiap 2 kali sehari dan gosok secara lembut hingga menyerap seluruhnya. Dosis maksimal tidak lebih dari 50 g per minggu.[3,14–16]
Pemberian pelembap yang mengandung emolien secara rutin dapat bermanfaat untuk menjaga hidrasi kulit dan memperbaiki barier kulit.[1,2]
Terapi Sistemik
Pemberian obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dan golongan opioid mungkin diperlukan untuk menangani beberapa pasien dengan gejala nyeri dan sensasi terbakar. Indomethacin dapat diberikan sekali sehari dengan dosis 50–75 mg per oral.[1,3]
Antihistamin dapat diberikan pada pasien dengan keluhan gatal yang mengganggu. Pemberian antihistamin seperti cetirizine 1 kali 10 mg per hari juga bermanfaat untuk mencegah iritasi pada area lesi akibat aktivitas menggaruk berlebih.[1,2]
Terapi Lainnya
Pemberian kompres dingin pada area kulit yang terdampak dapat mengurangi gejala dan menenangkan kulit. Pasien dengan kasus berat perlu dirawat inap dan diberikan terapi pengganti cairan serta steroid sistemik. Pasien kasus berat dengan >30% area kulit tubuh yang terdampak sebaiknya dirujuk untuk perawatan luka di unit luka bakar.[1-4]
Debridemen mungkin diperlukan pada beberapa kasus lepuh dengan menimbang ukuran, kedalaman luka, dan risiko infeksi. Lepuh berukuran kecil dapat didrainase dengan menggunakan jarum steril. Lepuh berukuran besar dan kedalaman parsial superfisial dapat dieksisi, dibersihkan, dan kemudian diberikan perawatan luka harian menggunakan antibiotik profilaksis topikal seperti silver sulfadiazin.[1,2,4]
Pasien perlu disarankan menghindari paparan sinar matahari dan menggunakan tabir surya spektrum luas untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut.[1,2]