Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Phytophotodermatitis annisa-meidina 2025-02-07T11:19:14+07:00 2025-02-07T11:19:14+07:00
Phytophotodermatitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Epidemiologi Phytophotodermatitis

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Data studi epidemiologi menunjukkan bahwa phytophotodermatitis lebih sering terjadi di daerah dengan iklim hangat dan lembap di mana tumbuhan dengan kandungan fototoksik banyak dijumpai.[1,2]

Global

Data epidemiologi global menunjukkan tingkat prevalensi phytophotodermatitis yang bervariasi dan dipengaruhi oleh riwayat kontak yang sering dengan tumbuhan. Secara geografis, tumbuhan dengan kandungan fotosensitif lebih sering dijumpai di daerah dengan iklim hangat dan lembap. Mengingat kandungan furocoumarins dapat dijumpai pada berbagai tumbuhan liar dan domestik, individu dari berbagai jenis kelompok populasi dan usia berisiko untuk mengalami phytophotodermatitis.[1,2,5]

Sebuah studi yang dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan di Turki melaporkan sebanyak 7 kasus phytophotodermatitis ditemukan dari keseluruhan 34 kasus dermatitis yang berhubungan dengan tumbuhan (seperti dermatitis kontak alergi dan sunburn). Lokalisasi lesi terutama pada lengan dan tungkai.[2,8]

Individu dengan profesi yang sering kontak dengan tumbuhan seperti tukang kebun dan buruh tani menjadi populasi yang paling rentan untuk mengalami phytophotodermatitis.[1-3]

Indonesia

Data epidemiologi phytophotodermatitis di Indonesia masih sangat terbatas. Saat ini, studi yang tersedia lebih berfokus pada kadar kandungan furanocoumarins pada tumbuhan yang hidup di Indonesia seperti jeruk bali.[9]

Mortalitas

Phytophotodermatitis umumnya tidak menyebabkan mortalitas. Bila paparan terhadap etiologi teridentifikasi lebih awal, umumnya gejala akan hilang dengan intervensi minimal. Meski sangat jarang, mortalitas mungkin terjadi berkaitan dengan infeksi sekunder yang tidak tertangani.[1,2,4]

Referensi

1. Grosu Dumitrescu C, Jîjie AR, Manea HC, et al. New Insights Concerning Phytophotodermatitis Induced by Phototoxic Plants. Life (Basel). 2024 Aug 16;14(8):1019. doi: 10.3390/life14081019.
2. Trevino J, Chen A. Dermatological Manual of Outdoor Hazards. 2020. Doi: 10.1007/978-3-030-37782-3.
3. William P Baugh. Phytophotodermatitis. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1119566-overview
4. Janusz SC, Schwartz RA. Botanical Briefs: Phytophotodermatitis Is an Occupational and Recreational Dermatosis in the Limelight. Cutis. 2021 Apr;107(4):187-189. doi: 10.12788/cutis.0225.
5. Ellis CR, Elston DM. Psoralen-Induced Phytophotodermatitis. Dermatitis. 2021 May-Jun 01;32(3):140-143. doi: 10.1097/DER.0000000000000691.
8. Jermendy G, Visolyi G. Phytophotodermatitis bullosa in an elderly patient. Postepy Dermatol Alergol. 2022 Jun;39(3):611-612. doi: 10.5114/ada.2022.117538.

Etiologi Phytophotodermatitis
Diagnosis Phytophotodermatitis

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Februari 2025, 09:18
Bintil, gatal, dan panas di kedua tungkai kaki sehabis bermain di pantai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 5 tahun, laki2 datang dengan keluhan gatal dan panas di kedua tungkai kaki, sehabis bermain di pantai 3 hari lalu....
Anonymous
Dibalas 13 September 2024, 18:19
Laki-laki 51 tahun dengan lesi kemerahan yang gatal sejak 1 minggu lalu
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Laki usia 51 dtang dengan keluhan timbul lesi kemerahan di tangan kanan sejak 1 minggu disertai gatal, riw pekerjaan pegawai bangunan, udah di cek DM (-)...
dr. Risna Safitri
Dibalas 14 Agustus 2024, 17:16
Ruam hingga luka apakah infeksi bakteri?
Oleh: dr. Risna Safitri
2 Balasan
Izin berdiskusi dok. Seorang Pasien wanita usia 21 tahun dengan keluhan gatal dan luka pada kaki. Hal ini dialami sejak 3 hari. Ada riwayat membersihkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.