Prognosis Scabies
Prognosis scabies atau skabies umumnya baik meskipun penularan merupakan hal yang mudah terjadi dan meningkatkan risiko infeksi ulang. Scabies secara umum jarang menimbulkan komplikasi berat. Pada kasus yang jarang, infeksi sekunder dapat menyebabkan sepsis yang bisa mengancam nyawa.[1,2,12]
Komplikasi
Komplikasi scabies di antaranya adalah eksaserbasi dermatitis atopik, psoriasis, Grover disease, atau penyakit dermatosis lain yang sudah ada sebelumnya. Walaupun dengan terapi yang baik, scabies dapat meninggalkan residu untuk memicu eksaserbasi kondisi penyakit kulit lain yang sebelumnya pernah dialami.
Di suku Aborigin pedalaman, scabies merupakan penyakit endemis. Pada komunitas ini seringkali ditemukan kasus gagal ginjal dan penyakit jantung rematik. Diperkirakan hal ini berkorelasi dengan adanya infeksi sekunder dari streptokokus ketika infestasi dari scabies berlangsung.
Scabies tipe krusta juga dapat menyebabkan mortalitas karena risiko infeksi sekunder bakteri meningkat dan dapat menyebabkan sepsis. Selain itu, pasien scabies tipe krusta juga umumnya imunokompromais atau pada individu yang tinggal di tempat perawatan jangka panjang dan mengalami keterlambatan diagnosis.[1]
Prognosis
Prognosis scabies baik, terutama ketika scabies diterapi dengan baik dan dilakukan skrining pada anggota keluarga atau orang lain yang satu rumah dengan pasien. Dengan terapi yang adekuat, pasien dapat pulih sepenuhnya.
Sebaliknya, tanpa terapi yang tepat, infeksi dapat menyebar ke anggota keluarga lain bahkan ke anggota masyarakat lain sehingga menimbulkan wabah pada komunitas. Diperlukan manajemen yang baik dari tingkat individu hingga masyarakat untuk menangani scabies.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Afiffa Mardhotillah