Pendahuluan Spider Nevus
Spider nevus atau disebut juga spider angioma merupakan suatu lesi vaskular yang menjadi manifestasi penyakit hati kronis, seperti sirosis hepatis. Namun, lesi kulit ini juga dapat bersifat jinak dan ditemukan pada 10-15% orang dewasa dan anak-anak yang sehat serta pada wanita hamil. Namun, lesi ini lebih sulit diidentifikasi pada pasien berkulit hitam.[1-4]
Istilah spider nevus berasal dari karakteristiknya yang menyerupai laba-laba, dengan terdapat arteriol merah pada pusatnya atau disebut punctum, yang dikelilingi oleh pola radial kapiler berdinding tipis yang menyerupai kaki laba-laba.
Spider nevus atau spider nevi atau nevus araneus dapat berbentuk soliter maupun multipel. Lesi multipel biasanya berkaitan dengan kelainan hati atau perubahan hormonal, terutama estrogen, yang biasanya meningkat pada kehamilan atau akibat penggunaan kontrasepsi hormonal, baik kontrasepsi oral maupun suntik. Trauma dan paparan matahari yang tinggi juga dilaporkan dapat menyebabkan spider nevus, tetapi sebagian kasus bersifat idiopatik.[1]
Lesi yang umumnya berukuran 1-10 mm ini akan memucat dan menghilang sementara apabila dikompresi dengan diaskopi dan kembali bila dilepaskan. Biopsi kulit kadang juga dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.[2]
Pada umumnya spider nevus tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, tetapi pada kasus tertentu dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti panas, gatal, dan keluhan estetik. Penatalaksanaan spider nevus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya, seperti manajemen fungsi hati pada pasien sirosis hepatis.
Tindakan untuk memudarkan lesi spider nevus biasanya dilakukan atas alasan kosmetik. Berbagai teknik dan modalitas dapat dipertimbangkan, seperti elektrokoagulasi, laser argon, pulsed dye lasers (PDL), pulsed potassium titanylphosphate laser, dan neodymium yttrium-aluminum-garnet laser (Nd:YAG) 1064 nm.[1,3]