Patofisiologi Spider Nevus
Patofisiologi spider nevus berkaitan dengan dilatasi arteriol sentral yang sudah terjadi sebelumnya lalu membentuk cabang kapiler berdinding tipis yang menyebar seperti kaki laba-laba. Proses tersebut terjadi akibat kegagalan otot sfingter yang mengelilingi arteriol kulit, sehingga terjadi vasodilatasi sentral.[1]
Vasodilatasi Arteriolar
Penyebab pasti spider nevus belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Selama beberapa dekade terakhir, terdapat beragam hipotesis mekanisme vasodilatasi arteriolar, diantaranya adalah vasodilatasi yang terjadi akibat alkohol, hiperestrogenisme, peningkatan zat P, dan gangguan metabolisme hormon steroid pada organ hati.[1,5]
Angiogenesis
Salah satu mekanisme terjadinya spider nevus adalah angiogenesis, yang dipengaruhi oleh peningkatan vascular growth factor, seperti vascular endothelial growth factor (VEGF) dan fibroblast growth factor (FGF) pada pasien dengan sirosis hepatis. Ketidakseimbangan hormon seks, terutama estrogen juga dapat memengaruhi angiogenesis sehingga tidak jarang spider nevus ditemukan pada wanita hamil.
Pada pasien sirosis hepatis, mekanisme terbentuknya spider nevus dipengaruhi oleh perubahan hormon seks, yaitu peningkatan rasio hormon estradiol dan testosteron, peningkatan luteinizing hormone, dan penurunan testosteron pada pasien laki-laki.[1,6,7]