Penatalaksanaan Spider Nevus
Penatalaksanaan spider nevus tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Pada anak-anak yang sehat dan pada kehamilan spider nevus dapat hilang secara spontan. Pasien dengan sirosis hepatis harus ditangani dengan standar manajemen terkait. Beberapa prosedur untuk memudarkan lesi dapat dilakukan atas pertimbangan kosmetik, tetapi umumnya lesi dapat muncul kembali.
Perawatan Medis
Pada sebagian besar dewasa dan anak-anak yang sehat, spider nevus tidak memerlukan tata laksana khusus karena dapat hilang secara spontan dalam beberapa tahun. Spider nevus akibat kehamilan dapat hilang dengan sendiri dalam 6 minggu hingga 9 bulan setelah persalinan. Begitu pula pada konsumsi obat kontrasepsi hormonal, lesi menghilang setelah medikasi dihentikan.
Lesi yang disebabkan oleh gangguan hati dapat membaik bila penyakit yang mendasarinya terkontrol dengan baik, tetapi umumnya spider nevus menjadi pertanda bahwa sirosis hepatis sudah dalam stadium lanjut. Regresi spider nevus biasanya membaik setelah transplantasi hati.[1,2,4]
Tindakan
Tindakan untuk memudarkan lesi spider nevus biasanya dipertimbangkan atas alasan kosmetik. Beberapa teknik atau modalitas yang umum dilakukan adalah elektrokoagulasi, laser argon, pulsed dye lasers (PDL), pulsed-potassium-titanyl-phosphate laser (KTP) dan neodymium yttrium-aluminum-garnet laser (Nd:YAG) 1.064 nm.
Elektrokoagulasi merupakan tata laksana tradisional untuk spider nevus sejak tahun 1980, pada beberapa kasus, lesi dapat hilang dalam satu kali intervensi. Namun, diperlukan manajemen teknis dan pasien yang kooperatif pada tindakan elektrokoagulasi ini karena terdapat risiko efek samping, yaitu terbentuknya bekas luka dan perdarahan.[2,3]
Laser adalah sumber cahaya yang sangat koheren dengan panjang gelombang yang sama. Sinar laser dapat difokuskan dan dipancarkan pada kekuatan puncak yang tinggi dan tingkat pengulangan yang tinggi. Dibandingkan dengan sumber cahaya yang lain, perawatan laser dapat menghasilkan cedera jaringan yang spesifik secara efektif.
Namun, pada beberapa perawatan laser terdapat risiko cedera termal jaringan yang relatif nonspesifik karena durasi atau dosis yang tidak tepat sehingga mengakibatkan komplikasi jaringan parut maupun hiperpigmentasi.[8]
Suatu penelitian yang menggunakan gabungan modalitas 595 nm PDL diikuti dengan Nd:YAG 1064 nm sebagai tata laksana spider nevus menyatakan bahwa laser PDL dan Nd:YAG dapat diabsorpsi secara selektif oleh hemoglobin dalam pembuluh darah.
Laser 595 nm menargetkan pembuluh darah superfisial sedangkan 1064 nm dapat menghasilkan penetrasi pembuluh darah yang lebih dalam. Absorpsi dari Nd:YAG diperkirakan tiga hingga lima kali lebih tinggi dapat mentransformasi oksihemoglobin menjadi methemoglobin dibandingkan PDL. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi panjang gelombang laser dapat menjadi pilihan tata laksana lesi vaskular.[1,20]