Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome general_alomedika 2024-05-15T13:58:14+07:00 2024-05-15T13:58:14+07:00
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) juga dikenal sebagai penyakit Ritter von Ritterschein (pada bayi baru lahir), penyakit Ritter, dan Staphylococcal epidermal necrolysis.  Staphylococcal scalded skin syndrome merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya denudasi dan lepuh kulit yang disebabkan oleh toksin eksfoliatif dari beberapa strain Staphylococcus yang umumnya menyerang anak < 5 tahun, terutama bayi.[1-3]

Istilah "scalded skin" digunakan untuk merepresentasikan manifestasi klinis yang menyerupai kulit yang terkena luka bakar akibat tersiram air panas. Meskipun manifestasi klinis Staphylococcal scalded skin syndrome tampak menyeramkan dan sering menimbulkan kepanikan orang tua, anak-anak umumnya pulih dengan baik dalam 5-7 hari setelah memulai pengobatan.[1-4]

SSSS-min CNX OpenStax, Wikimedia Commons, 2016.

Etiologi Staphylococcal scalded skin syndrome adalah adanya infeksi oleh beberapa strain Staphylococcus yang menyebabkan terjadinya pelepasan eksotoksin. Mekanisme ini mengakibatkan terjadinya pemisahan epidermis di bawah lapisan sel granular.[1,2]

Diagnosis Staphylococcal scalded skin syndrome dapat dilakukan secara klinis dan dikonfirmasi dengan prosedur biopsi atau kultur dari area yang dicurigai sebagai infeksi primer. Pemeriksaan penunjang lain, seperti laboratorium dan pencitraan, mungkin diperlukan sesuai indikasi dan untuk menyingkirkan diagnosis banding.[1-5]

Penatalaksanaan pada Staphylococcal scalded skin syndrome biasanya memerlukan rawat inap, karena antibiotik intravena diperlukan untuk membasmi infeksi Staphylococcus. Antibiotik yang dapat digunakan mencakup nafcillin, oxacillin, flucloxacillin, dan sefalosporin. Vancomycin digunakan pada infeksi yang dicurigai resisten methicillin.

Kortikosteroid tidak disarankan karena telah dilaporkan dapat memperlambat penyembuhan. Perawatan suportif meliputi pemberian paracetamol untuk demam dan nyeri, pemantauan dan mempertahankan asupan cairan dan elektrolit, dan pemberian petroleum jelly untuk menjaga kelembapan kulit.[3]

Referensi

1. Ross A, Shoff HW. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. [Updated 2021 Aug 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448135/
2. King RW. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS). Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/788199-overview
3. Rehmus WE. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. MSD Manuals, 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/staphylococcal-scalded-skin-syndrome
4. Mishra AK, Yadav P, Mishra A. A Systemic Review on Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS): A Rare and Critical Disease of Neonates. Open Microbiol J. 2016; 10: 150-159.
5. Handler MZ, Schwartz RA. Staphylococcal scalded skin syndrome: diagnosis and management in children and adults. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2014; 28(11): 1418-1423.

Patofisiologi Staphylococcal Sca...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 April 2024, 13:16
Kulit wajah merah dan kasar disertai kelopak mata bengkak pada bayi usia 1 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
siang dok izin diskusi pasien bayi 1 bulan dengan keluhan wajah merah kasar dan kelopak mata bengkak, hanya terlokalisir di wajah, kira-kira kemungkinan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.