Diagnosis Karsinoma Sel Skuamosa
Diagnosis karsinoma sel skuamosa (KSS) atau squamous cell carcinoma dapat dipertimbangkan pada pasien dengan keluhan ulkus tidak kunjung sembuh, atau terdapat massa flesh-coloured dengan permukaan yang ditutupi skuama dan hiperkeratosis. Diagnosis pasti ditegakan berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan dermoskopi dapat membantu membedakan subtipe KSS kulit invasif dan KSS in situ (penyakit Bowen).[2,7]
KSS in situ merupakan lesi tahap awal kanker, di mana terdapat sel atipikal keratinosit yang terbatas hanya pada lapisan epidermis. Sementara pada KSS invasif, sel atipikal keratinosit mendustruksi hingga ke membran basalis. Pada pemeriksaan histologi, KSS invasif dapat dijumpai inti sel hiperkromatik dan pleomorfik disertai destruksi lokal di sekitar area kanker.[2,7].
Anamnesis
KSS kulit dapat muncul sebagai ulkus yang tidak kunjung sembuh, atau sebagai pertumbuhan abnormal pada area yang terpapar matahari. Anamnesis perlu menggali faktor risiko, seperti riwayat pajanan matahari yang sering dan lama, tipe kulit, dan kondisi imunosupresi.[1,2]
Predileksi lesi KSS adalah area yang terpajan matahari, misalnya kepala, leher, ekstremitas atas, dan dorsum tangan. Pada pasien yang sebelumnya sehat, salah satu prediktor utama KSS adalah kondisi keratosis aktinik, di mana lesi ini dapat meningkatkan risiko KSS tetapi bukan sebagai lesi yang akan bertransformasi menjadi KSS.[1,2]
Pemeriksaan Fisik
KSS kulit dapat memiliki tampilan klinis yang beragam, tergantung ukuran, diferensiasi sel, pigmentasi, lokasi, dan tipe kulit. Lesi minimal invasif awal nampak sebagai plak atau papul kecil flesh-coloured, yang kadang ditutupi sisik atau hiperkeratosis pada permukaannya. [2,7]
Plak tersebut akan membesar seiring waktu dan menimbulkan ulserasi atau krusta. Umumnya, KSS tampak sebagai tumor berkrusta yang disertai ulserasi maupun tidak, atau keratinisasi nodular yang mengalami indurasi. KSS kulit dapat berpigmen, yaitu warna coklat muda-tua. [2,7]
Beberapa lesi KSS kulit terasa nyeri ketika ditekan. Saat pemeriksaan, harus melakukan evaluasi kelenjar limfe untuk mendeteksi metastasis regional.[1,7]
Karsinoma Sel Skuamosa In Situ (Penyakit Bowen)
KSS in situ bersifat asimptomatik, dengan klinis berupa plak hiperkeratosis, dengan dasar eritema, berbatas tegas, tepi ireguler. Predileksi pada area yang terpajan matahari untuk individu berkulit putih.
Variasi KSS in situ berpigmen dapat ditemukan sebesar 1,7‒5,5% pada individu berkulit putih. KSS in situ pada individu berkulit gelap, lebih banyak pada pria dengan predileksi di area yang tertutup sinar matahari, seperti ekstremitas bawah dan intertriginosa.[6]
Diagnosis Banding
Gambaran lesi kulit pada penderita KSS dapat didiagnosis banding dengan kelainan kulit hiperplastik/hiperkeratotik keratosis aktinik dan keratoakantoma.
Hiperplastik atau Hiperkeratotik Keratosis Aktinik
Keratosis aktinik merupakan proliferasi keratinosit atipikal pada lapisan intradermal. Lesi berupa plak berwarna merah atau coklat dengan peningkatan keratosis, dan berada pada lokasi yang terpapar matahari. Jika seluruh lapisan kulit mengandung keratinosit atipikal tanpa keterlibatan membran basal, disebut karsinoma in situ (penyakit Bowen).[10]
Namun, jika keratinosit atipikal melewati membran basal maka disebut KSS kulit. Pada pemeriksaan dermoskopi, keratosis aktinik dapat menunjukkan pseudonetwork berwarna merah.[5]
Keratoakantoma
Keratoakantoma merupakan tumor skuamosa-proliferatif yang tumbuh dengan cepat, dalam hari hingga minggu, tetapi dapat mengalami regresi spontan. Lesi tampak sebagai nodul soliter simetris berbentuk kubah, ditutupi keratin, dan di area yang sering terpajan matahari.
Pada dermoskopi, keratoakantoma dapat dibedakan dari KSS dan lesi nonpigmentasi kulit lainnya jika terdapat lesi bulat berwarna putih, keratin, dan bintik perdarahan.[1,5]
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk diagnosis pasti KSS Kulit, yaitu pemeriksaan histopatologi, dermoskopi, serta radiologi.
Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi merupakan pemeriksaan baku emas untuk KSS. Eksisi atau biopsi kulit yang dilanjutkan dengan konfirmasi histologi wajib dilakukan pada semua kasus suspek KSS. KSS terdiri dari sel epitel tumor atipikal, menyerupai sel di lapisan stratum spinosum, yang cenderung mengalami kornifikasi dan membentuk gambaran mutiara tanduk.
Pemeriksaan histopatologi harus dilakukan sebelum terapi yang bersifat destruktif, seperti laser atau radioterapi. Data demografi, yaitu lokasi dan diameter lesi, perlu dicatat untuk penentuan staging.
Hasil pemeriksaan histopatologi penting lainnya adalah ketebalan lesi (mm), kedalaman invasi (Clark level), adanya invasi perineural (PNI), derajat diferensiasi, status margin, dan tipe desmoplastic, yang semuanya berperan dalam menentukan staging dan prognosis KSS kulit.[1]
Pemeriksaan Dermoskopi
Pemeriksaan dermoskopi dapat membedakan beberapa varian jenis KSS kulit, yaitu penyakit Bowen pigmentasi, penyakit Bowen non pigmentasi, dan KSS kulit invasif.[2,7]
Tabel 1. Struktur KSS Kulit pada Pemeriksaan Dermoskopi
KSS Kulit Invasif | ● Keratin atau bersisik ● Bercak darah ● Lingkaran putih ● Area tanpa struktur berwarna putih ● Hairpin dan linier – pembuluh tidak beraturan ● Halo putih perivaskular ● Ulserasi |
Penyakit Bowen (pigmentasi) | ● Gumpalan/titik berwarna coklat hingga abu-abu di area perifer (*tidak spesifik) ● Pigmentasi tanpa struktur ● Area tanpa struktur berwarna coklat ● Tanda tepi ganda (tepi berpigmen paralel di pinggiran lesi) |
Penyakit Bowen (non-pigmentasi) | ● Pembuluh tampak putus-putus dan glomerular ● Permukaan bersisik putih-kuning |
Sumber: Megawati, 2023.[2]
Gambar 1. Dermoskopi dalam Diagnosis Karsinoma Sel Skuamosa Nonpigmentasi dan Hipopigmentasi. A) Papul eritematosa di sisi kiri. (B) Polimorfisme vaskular dan sisa pigmentasi pada dermoskopi. (C) Dermoskopi menunjukkan polimorfisme vaskular (persegi), pigmentasi residu biru (tanda bintang), dan area merah muda (panah).
Pemeriksaan Pencitraan
Pasien KSS kulit primer dengan faktor risiko tinggi sebaiknya dilakukan pemeriksaan pencitraan untuk menentukan keterlibatan kelenjar limfe. Ultrasonografi menjadi pertimbangan pertama karena minimal invasif dan lebih murah. Jika dicurigai terdapat keterlibatan jaringan, CT scan (tulang) atau MRI (jaringan lunak) perlu dilakukan untuk menentukan apakah sudah terdapat infiltrasi lokal, jauh, atau metastasis.[1,7]
Staging Karsinoma Sel Skuamosa
Klasifikasi dan staging KSS kulit berdasarkan TNM (tumor, nodul, metastasis) tertera pada tabel di bawah.[7]
Tabel 2. Klasifikasi TNM Karsinoma Sel Skuamosa Kulit
Kategori T | |
T1 | Diameter terbesar ≤2 cm |
T2 | Diameter terbesar >2 hingga 4 cm |
T3 | Diameter terbesar >4 cm atau Terdapat erosi tulang minimal atau Invasi perineural spesifik (diameter ≥0,1 mm dan/atau lebih dalam dari dermis dan/atau mengenai nervus) atau Invasi jauh (ketebalan invasi >6 mm dan/atau melebihi lapisan subkutan) |
T4a | Tumor menginvasi tulang kortikal atau sumsum tulang |
T4b | Tumor menginvasi dasar tengkorak atau kerangka aksial, melibatkan foramen ke ruang epidural |
Kategori N untuk area selain kepala dan leher | |
N1 | Metastasis ke nodus tunggal, diameter terbesar ≤3 cm |
N2 | Metastasis ke KGB ipsilateral tunggal, ukuran >3 cm dan ≤6 cm, atau multipel nodul ipsilateral dengan diameter terbesar tidak ada yang mencapai >6 cm |
N3 | Metastasis ke nodus limfe, dengan diameter terbesar >6 cm |
Kategori N untuk area kepala dan leher | |
N1 | Metastasis ke KGB tunggal ipsilateral, dengan diameter terbesar ≤3 cm, tanpa ekstensi ekstranodal |
N2a | Metastasis ke KGB tunggal ipsilateral, dengan diameter terbesar >3 cm dan <6 cm, tanpa ekstensi ekstranodal |
N2b | Metastasis ke KGB multipel ipsilateral, dengan diameter terbesar tidak ada yang mencapai >6 cm, tanpa ekstensi ekstranodal |
N2c | Metastasis ke KGB kontralateral atau bilateral, dengan diameter terbesar tidak ada yang mencapai >6 cm, tanpa ekstensi ekstranodal |
N3a | Metastasis ke KGB tunggal/multipel, dengan ukuran diameter terbesar >6 cm, tanpa ekstensi ekstranodal |
N3b | Metastasis ke KGB tunggal/multipel dengan ekstensi ekstranodal secara klinis maupun patologi |
Kategori M | |
M0 | Tidak terdapat metastasis jauh |
M1 | Terdapat metastasis jauh (KGB kontralateral pada KSS non kepala dan leher) |
Sumber: Megawati, 2023.[7]
Tabel 3. Staging Karsinoma Sel Skuamosa Kulit berdasarkan TNM
Stage | T | N | M |
I | T1 | N0 | M0 |
I | T2 | N0 | M0 |
III | T3 | N0 | M0 |
T1, T2, T3 | N1 | M0 | |
IV A | T1, T2, T3 | N2, N3 | M0 |
T4 | N berapapun | M0 | |
IV B | T berapapun | N berapapun | M1 |
Sumber: Megawati, 2023.[7]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan