Prognosis Karsinoma Sel Skuamosa
Prognosis karsinoma sel skuamosa (KSS) atau squamous cell carcinoma umumnya tidak fatal. Namun, KSS kulit memiliki angka kematian yang signifikan jika mengalami metastasis atau rekurensi.[1]
Komplikasi
Komplikasi KSS kulit dapat berupa metastasis dan rekurensi. Pada penelitian yang melibatkan 900 pasien KSS dan diikuti selama 10 tahun, rekurensi dilaporkan sebesar 4,6%, sedangkan metastasis ke area kepala, leher, atau kelenjar limfe parotis sebesar 73,6%. Risiko komplikasi meningkat dengan bertambahnya usia, imunosupresi, serta lokasi lesi di area telinga dan bibir.[1]
Prognosis
Faktor yang mempengaruhi prognosis KSS dibagi menjadi 4 faktor, yaitu:
- Faktor tumor: diameter, lokasi anatomi, tepi tidak jelas, kecepatan tumbuh, dan rekurensi
- Faktor pasien: imunosupresi, dan gejala neurologi
- Faktor radiologi terkait tumor: keterlibatan tulang, perineural invasion (PNI) pada radiologi
- Faktor histologi terkait tumor: ketebalan jaringan, diferensiasi buruk, PNI, invasi limfatik/vaskular, invasi di bawah jaringan subkutan[5]
KSS primer jarang mengalami metastasis jika diterapi dengan tepat dan cepat. Pada kondisi ini, angka kesembuhan dalam 5 tahun ke depan dapat mencapai >90%.[5,11]
Faktor prognostik high risk pada KSS kulit primer, menurut European Dermatology Forum – European Association of Dermato-Oncology – European Organization for Research and Treatment of Cancer (EDF-EADO-EORTC), terdiri dari:
- Diameter tumor >20 mm
- Lokasi pada pelipis, telinga, dan bibir
- Ketebalan >6 mm atau terdapat invasi di bawah lapisan subkutan
- Derajat diferensiasi buruk, desmoplasia, dan terdapat perineural invasion (PNI) baik secara mikroskopik, simptomatik, maupun radiologi
- Terdapat erosi tulang
- Pasien dengan imunosupresi[1,7]
Komplikasi dari KSS adalah rekurensi dan metastasis. Dilaporkan bahwa tingkat kekambuhan KSS dalam 5 tahun adalah 8%, dan kemungkinan metastasis dalam 5 tahun adalah 5%.[6]
Prognosis
Pasien dengan KSS kulit stadium awal memiliki angka kesintasan yang baik bila diterapi secara adekuat (kesintasan 5 tahun >90%). Pasien KSS kulit yang disertai keterlibatan kelenjar getah bening memiliki angka kesintasan 5 tahun sebesar 25-45%. Lokasi, diameter, kedalaman dan diferensiasi sel menentukan derajat rekurensi, kemungkinan terjadi invasi perineural, dan metastasis jauh.[2]
Lokasi Lesi
Lesi yang berada di area yang terekspos matahari dilaporkan lebih jarang mengalami rekurensi. Risiko rekurensi dan metastasis dilaporkan meningkat pada lesi yang berada di area periorifisial dan area yang tidak terekspos matahari (misalnya perineum atau sakrum).
Diameter Lesi
Tumor dengan diameter >2 cm dilaporkan memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami rekurensi dan tiga kali lebih tinggi mengalami metastasis jauh dalam jangka 5 tahun.
Rekurensi Lokal
Rekurensi lokal merupakan prediktor dan faktor risiko signifikan dari timbulnya keterlibatan jaringan limfa atau metastasis jauh.[7]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan