Epidemiologi Melanoma
Berdasarkan data epidemiologi global, melanoma sering ditemukan pada usia <55 tahun dan dibanding kanker lainnya merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia. Namun, data insidensi melanoma di Indonesia sampai saat ini masih terbatas. Suatu studi epidemiologi di Jakarta melaporkan bahwa melanoma menempati peringkat ketiga kanker kulit.[27]
Global
Insidensi melanoma terus meningkat di seluruh dunia. Insidensi global melanoma di dunia pada tahun 2015 dilaporkan sebanyak 351.880 kasus. Melanoma menduduki peringkat ke-19 kanker terbanyak di seluruh dunia dan peringkat ke-5 kanker terbanyak di Amerika Serikat, dengan insidens di negara ini mencapai 10–25 per 100.000 penduduk.
Tingkat insidensi melanoma adalah sekitar 2,8–3,1 per 100.000 penduduk. Insidensi tertinggi dilaporkan di Australia (50–60 per 100.000 penduduk) dan terendah di Asia Tengah dan Selatan (0,2 per 100.000 penduduk).[21,22,36]
Kelompok usia yang paling sering didiagnosis melanoma adalah 55 tahun ke bawah terutama 25–29 tahun, tetapi saat ini ditemukan angkanya meningkat pada usia >60 tahun. Usia ini lebih muda 10–15 tahun dari usia rata-rata diagnosis kanker payudara, paru-paru, kolon, dan prostat.[1,23,24,36]
Insidensi melanoma meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada pria. Pada kelompok orang yang berusia kurang dari 40 tahun di Amerika Serikat, wanita memiliki insidensi melanoma sedikit lebih tinggi dibanding pria. Namun, setelah usia 40 tahun, pria memiliki insidensi melanoma yang lebih tinggi.[1,23,24]
Indonesia
Data epidemiologi melanoma di Indonesia masih terbatas, tetapi berdasarkan laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), kanker kulit secara keseluruhan masuk ke dalam urutan ke–3 di Indonesia. Studi epidemiologi kanker kulit pernah dilaporkan di Jakarta pada tahun 2014–2017, di mana dari 263 kasus kanker kulit, melanoma maligna menempati urutan ketiga insidensi kanker kulit terbanyak (5,7%).[25,26,39]
Mortalitas
Tingkat kematian tertinggi akibat melanoma ditemukan pada lima area, yaitu Australia, Amerika Utara, Eropa Timur, Eropa Tengah, dan Eropa Barat. Berdasarkan data US Surveillance, Epidemiology, and End Results (SEER), diperkirakan ada 6.850 kematian atau 1,1% dari seluruh mortalitas kanker disebabkan oleh melanoma di 2020.[1,22,24]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli