Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tinea Fasialis general_alomedika 2023-04-06T09:01:32+07:00 2023-04-06T09:01:32+07:00
Tinea Fasialis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Tinea Fasialis

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Tinea fasialis adalah infeksi jamur superfisial pada area kulit wajah akibat dermatofita. Dermatofita dikenal juga dengan nama jamur keratinofilik karena memiliki kemampuan untuk menginvasi jaringan yang memiliki keratin, seperti rambut, kulit, dan kuku.

Pada tinea fasialis, jamur dapat menginfeksi lapisan stratum korneum pada epidermis kulit wajah. Tinea fasialis terbatas pada area wajah di luar area jenggot. Infeksi dermatofita pada area jenggot, disebut dengan istilah tinea barbae.

shutterstock_1476630098-min

Dermatofita terbanyak yang menjadi penyebab tinea fasialis adalah spesies Epidermophyton, Trichophyton dan Microsporum. Dermatofita tersebut tersebar secara global dan sering kali ditularkan dari orang ke orang, hewan peliharaan atau hewan ternak, dan barang-barang yang digunakan bersama. Penggunaan masker kain yang berkepanjangan dan bergantian dengan orang lain karena kewajiban memakai masker saat pandemi Covid-19 belakangan ini juga dilaporkan menjadi salah satu penyebab tinea fasialis atau dikenal sebagai ‘mask tinea’.[1-5]

Tinea fasialis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih banyak terjadi pada usia anak-anak. Diagnosa tinea fasialis dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, serta alat bantu klinis seperti pemeriksaan mikroskopis dan kultur jamur. Lesi pada tinea fasialis sering kali tidak khas dan menyebabkan misdiagnosis, sehingga pemeriksaan penunjang sederhana seperti pemeriksaan mikroskopis sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi diagnosis.

Penatalaksanaan tinea fasialis utamanya berupa antifungal topikal. Jika lesi terkena steroid topikal, baik karena kesalahan pengobatan akibat misdiagnosis atau penggunaan obat tak rasional oleh pasien sendiri, folikulitis fungal dapat terjadi. Jika telah terjadi folikulitis fungal, maka terapi sistemik dibutuhkan.[1-3]

Referensi

1. Schwartz R. Tinea Faciei: Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1118316-overview
2. Banki A, Castiglione F. Infections of the Facial Skin and Scalp. Head, Neck, and Orofacial Infections. 2016;:318-333.
3. Pragya K, Rameshwari T, Harish K, Kalsi AS. Clinical Manifestations and Diagnostic challenges of Tinea faciei. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci. 2017;6(12):1286-94.
4. Nenoff P, Krüger C, Ginter‐Hanselmayer G, Tietz HJ. Mycology–an update. Part 1: Dermatomycoses: causative agents, epidemiology and pathogenesis. JDDG: Journal der Deutschen Dermatologischen Gesellschaft. 2014 Mar;12(3):188-210.
5. Agarwal A, Hassanandani T, Das A, Panda M, Chakravorty S. “Mask tinea”: tinea faciei possibly potentiated by prolonged mask usage during the COVID‐19 pandemic. Clinical and experimental dermatology. 2020 Oct 24.

Patofisiologi Tinea Fasialis

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 September 2024, 07:38
Pasien dengan suspek tinea fasialis yang tidak membaik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mempunyai px datang awalnya dengan gambaran lesi papul hiperemis membentuk seperti melingkar dan kulit di tengahnya normal (seperti central...
Anonymous
Dibalas 23 Maret 2023, 11:39
Ruam pada pipi bayi usia 4 bulan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alodok, by. Laki laki usia 4 bulan dtang dgn keluhan ruam pada pipi sejak 5 hari, dikatakan awalnya merah seperti digigit nyamuk namun tak kunjung hilang,...
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2022, 17:11
Bayi usia 4 bulan dengan bercak kemerahan di wajah sejak 1 minggu lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya ingin berdiskusi dok. Saya dapat pasien usia 4 bulan dengan keluhan bercak kemerahan di pipi kiri dan kanan dengan tepi aktif dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.