Etiologi Tinea Fasialis
Etiologi tinea fasialis bervariasi di berbagai regio. Di Asia, Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton rubrum sering ditemukan. Di China, T. mentagrophytes dan Microsporum canis adalah patogen yang paling sering berhubungan dengan tinea fasialis. Sementara itu, di Amerika Utara Trichophyton tonsurans adalah patogen penyebab tinea fasialis yang paling banyak ditemukan. Di Kroasia, T. mentagrophytes, T. granulosa, dan T. rubrum dilaporkan sebagai agen utama penyebab tinea fasialis.[1,9]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya tinea fasialis adalah higiene yang buruk, kondisi yang hangat dan lembab, kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi, penggunaan barang yang terkontaminasi oleh dermatofita, atau kontak dengan tanah yang terkontaminasi dermatofita.
Riwayat keluarga yang terkena tinea fasialis atau tinea di bagian tubuh lain dan riwayat penyakit dahulu berupa tinea di bagian tubuh lain, misalnya tinea corporis, juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan terkena tinea fasialis.
Infeksi jamur superfisial secara garis besar, termasuk di dalamnya tinea fasialis, lebih rentan terjadi pada kondisi sosioekonomi rendah. Trauma pada kulit juga dapat menjadi faktor risiko karena mempermudah invasi dermatofita.
Selain itu, faktor predisposisi pada tinea fasialis adalah kondisi malnutrisi dan penyakit yang berkaitan dengan imunitas. Penyakit lain seperti HIV, pengobatan dengan kortikosteroid, dan kelainan sistem imun termasuk limfoma, penyakit Cushing, diabetes, atau atopik dapat menjadi faktor pemberat dan penyulit terhadap terapi, serta dapat menyebabkan infeksi dermatofita menjadi kronis. [4,9-11]