Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Cushing Disease general_alomedika 2024-08-26T08:24:18+07:00 2024-08-26T08:24:18+07:00
Cushing Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Cushing Disease

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Cushing disease adalah hiperkortisolisme atau peningkatan hormon kortisol akibat produksi berlebihan hormon adrenokortikotropin (ACTH) oleh pituitari, biasanya karena adenoma pituitari. Cushing disease paling sering disebabkan oleh adanya tumor jinak di kelenjar pituitari, yang kemudian menyebabkan munculnya Cushing syndrome. Cushing disease sering juga disebut Cushing syndrome endogen.

Perbedaan utama Cushing disease dan Cushing syndrome adalah penyebabnya. Cushing disease diakibatkan secara spesifik oleh kelainan kelenjar pituitari, sedangkan Cushing syndrome bisa disebabkan berbagai faktor lain, termasuk penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid atau tumor di kelenjar adrenal.[1]

shutterstock_1281791131-min

Tanda dan gejala Cushing disease tidak berbeda dari Cushing syndrome umumnya. Beberapa gejala dan tanda seperti obesitas, moon face, buffalo hump, hipertensi, dan kelemahan otot tungkai proksimal dapat ditemukan pada pasien dengan Cushing disease. Selain itu, perluasan adenoma ke ruang suprasellar dapat menekan kiasma optikum sehingga menyebabkan penglihatan kabur dan defek lapang pandang, yang paling umum adalah hemianopia bitemporal.[1,2]

Evaluasi diagnosis diawali dengan pemeriksaan kadar kortisol dalam urin 24 jam, kadar kortisol dalam saliva tengah malam, dan tes supresi dexamethasone dosis rendah untuk menunjukkan hiperkortisolisme endogen. Setelah itu, dilakukan pengukuran terhadap ACTH plasma dan pencitraan dengan MRI.[1-4]

Apabila ditemukan adenoma yang berukuran <6-9 mm, tes dilanjutkan dengan pengukuran corticotropin-releasing hormone (CRH), tes desmopressin, CT seluruh tubuh, dan inferior petrosal sinus sampling (IPSS). IPSS merupakan pemeriksaan standar baku emas dalam menentukan Cushing disease.[1,4]

Tata laksana utama Cushing disease adalah pembedahan transsfenoidal (TSS) untuk pengangkatan tumor pituitari. Apabila terjadi kegagalan atau kontraindikasi bedah transsfenoidal, maka terapi farmakologis dengan steroidogenesis inhibitor, antagonis reseptor glukokortikoid, dan agen penurun ACTH dapat diberikan. Adrenalektomi bilateral dapat dipertimbangkan pada kondisi yang memerlukan penurunan kortisol dengan cepat atau kadar kortisol terlalu tinggi.[1,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus

Referensi

1. Kairys N, Schwell A. Cushing Disease - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448184/
2. Nguyen HCT. Endogenous Cushing Syndrome: Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/2233083-overview
3. Nishioka H, Yamada S. Cushing ’s Disease. J Clin Med. 2019;6:1951.
4. Fleseriu M, Auchus R, Bancos I, Ben-Shlomo A, Bertherat J, Biermasz NR, et al. Consensus on diagnosis and management of Cushing’s disease: a guideline update. Lancet Diabetes Endocrinol. 2021;9(12):847–75.
5. Gilis-Januszewska A, Bogusławska A, Rzepka E, Ziaja W, Hubalewska-Dydejczyk A. Individualized medical treatment options in Cushing disease. Front Endocrinol (Lausanne). 2022;13(December):1–14.

Patofisiologi Cushing Disease

Artikel Terkait

  • Red Flag Kenaikan Berat Badan yang Tidak Disengaja
    Red Flag Kenaikan Berat Badan yang Tidak Disengaja
  • Sindrom Cushing Akibat Penggunaan Steroid Topikal
    Sindrom Cushing Akibat Penggunaan Steroid Topikal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Agustus 2022, 17:39
Cushing's Syndrome karena konsumsi kortikosteroid berkepanjangan - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Marlina, SpPD,Ijin bertanya dokUntuk pasien yang mengalami Cushing's Syndrome karena konsumsi kortikosteroid yang berkepanjangan, salah satu yang...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.