Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Cushing Disease general_alomedika 2024-08-26T08:31:52+07:00 2024-08-26T08:31:52+07:00
Cushing Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Cushing Disease

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi Cushing disease melibatkan produksi berlebihan hormon adrenokortikotropin (ACTH) oleh adenoma hipofisis, yang merupakan tumor jinak pada kelenjar pituitari. Peningkatan kadar ACTH ini merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol dalam jumlah berlebihan.[1,2,6]

Fisiologi Pelepasan Kortisol

Pada kondisi normal, corticotropin-releasing hormone (CRH) akan dikeluarkan oleh nukleus paraventrikular dari hipotalamus yang diikuti dengan transportasi CRH pada sistem vena portal ke kelenjar pituitari. CRH akan berikatan dengan reseptor CRH-1 dan menstimulasi ekspresi proopiomelanocortin (POMC) yang kemudian akan diproses menjadi adrenocorticotropic hormone (ACTH).

Selanjutnya, ACTH akan disekresi ke sirkulasi sistemik dan berikatan dengan reseptor pada zona fasikulata pada korteks adrenal dan menghasilkan kortisol. Sekresi kortisol akan dikontrol dengan mekanisme umpan balik negatif yang akan menginhibisi hipotalamus dan kelenjar pituitari dalam sekresi CRH dan ACTH.

Sekitar 90% kortisol akan terikat pada protein dengan bioavailabilitas 60-100%. Kortisol secara langsung mempengaruhi metabolisme lemak, glikogen, sintesis protein, dan siklus Krebs. Pada Cushing disease, adenoma pada pituitari meningkatkan produksi dari ACTH yang kemudian menyebabkan hiperplasia adrenal bilateral dan meningkatkan produksi kortisol.[2,6]

Pengaruh Peningkatan ACTH pada Metabolisme Glukosa dan Protein

Peningkatan kortisol akan menyebabkan peningkatan glukoneogenesis, glikogenolisis, dan peningkatan resistensi insulin. Pada metabolisme protein, kortisol yang berlebihan akan mengakibatkan penghancuran protein untuk mengambil asam amino yang digunakan dalam glukoneogenesis. Dalam jangka panjang, katabolisme protein ini akan menyebabkan striae keunguan, osteoporosis, dan penyembuhan luka yang buruk.[1,6]

Pengaruh Peningkatan ACTH pada Sistem Imun

Gangguan sistem imun juga terjadi dalam kondisi hiperkortisol. Kadar limfosit yang menurun terjadi akibat penurunan dari IL-2, TNF alfa, dan penurunan regulasi dari NF-kappaB. Hal ini akan menyebabkan kerentanan tubuh terhadap risiko infeksi. Ini diperburuk oleh peningkatan gula darah dan resistensi insulin yang terjadi.[1,6]

Pengaruh Peningkatan ACTH pada Sistem Kardiovaskuler

Produksi ACTH yang berlebih dapat meningkatkan aktivitas mineralokortikoid dan kortisol, sehingga mengaktifkan sistem hormon renin-angiotensin-aldosterone (RAAS) yang dapat menyebabkan hipertensi dan hipokalemia. Hipertensi yang kronis akan menyebabkan remodelling jantung dan hipertrofi ventrikel kiri. Plak arterioskeloris akibat dislipidemia akan semakin memperburuk fungsi jantung dan meningkatkan risiko infark miokard.[1,6]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus

Referensi

1. Kairys N, Schwell A. Cushing Disease - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448184/
2. Nguyen HCT. Endogenous Cushing Syndrome: Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/2233083-overview
6. Chaudry H, Singh G. Cushing Syndrome - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470218/

Pendahuluan Cushing Disease
Etiologi Cushing Disease

Artikel Terkait

  • Red Flag Kenaikan Berat Badan yang Tidak Disengaja
    Red Flag Kenaikan Berat Badan yang Tidak Disengaja
  • Sindrom Cushing Akibat Penggunaan Steroid Topikal
    Sindrom Cushing Akibat Penggunaan Steroid Topikal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Agustus 2022, 17:39
Cushing's Syndrome karena konsumsi kortikosteroid berkepanjangan - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Marlina, SpPD,Ijin bertanya dokUntuk pasien yang mengalami Cushing's Syndrome karena konsumsi kortikosteroid yang berkepanjangan, salah satu yang...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.