Patofisiologi Cushing Disease
Patofisiologi Cushing disease melibatkan produksi berlebihan hormon adrenokortikotropin (ACTH) oleh adenoma hipofisis, yang merupakan tumor jinak pada kelenjar pituitari. Peningkatan kadar ACTH ini merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol dalam jumlah berlebihan.[1,2,6]
Fisiologi Pelepasan Kortisol
Pada kondisi normal, corticotropin-releasing hormone (CRH) akan dikeluarkan oleh nukleus paraventrikular dari hipotalamus yang diikuti dengan transportasi CRH pada sistem vena portal ke kelenjar pituitari. CRH akan berikatan dengan reseptor CRH-1 dan menstimulasi ekspresi proopiomelanocortin (POMC) yang kemudian akan diproses menjadi adrenocorticotropic hormone (ACTH).
Selanjutnya, ACTH akan disekresi ke sirkulasi sistemik dan berikatan dengan reseptor pada zona fasikulata pada korteks adrenal dan menghasilkan kortisol. Sekresi kortisol akan dikontrol dengan mekanisme umpan balik negatif yang akan menginhibisi hipotalamus dan kelenjar pituitari dalam sekresi CRH dan ACTH.
Sekitar 90% kortisol akan terikat pada protein dengan bioavailabilitas 60-100%. Kortisol secara langsung mempengaruhi metabolisme lemak, glikogen, sintesis protein, dan siklus Krebs. Pada Cushing disease, adenoma pada pituitari meningkatkan produksi dari ACTH yang kemudian menyebabkan hiperplasia adrenal bilateral dan meningkatkan produksi kortisol.[2,6]
Pengaruh Peningkatan ACTH pada Metabolisme Glukosa dan Protein
Peningkatan kortisol akan menyebabkan peningkatan glukoneogenesis, glikogenolisis, dan peningkatan resistensi insulin. Pada metabolisme protein, kortisol yang berlebihan akan mengakibatkan penghancuran protein untuk mengambil asam amino yang digunakan dalam glukoneogenesis. Dalam jangka panjang, katabolisme protein ini akan menyebabkan striae keunguan, osteoporosis, dan penyembuhan luka yang buruk.[1,6]
Pengaruh Peningkatan ACTH pada Sistem Imun
Gangguan sistem imun juga terjadi dalam kondisi hiperkortisol. Kadar limfosit yang menurun terjadi akibat penurunan dari IL-2, TNF alfa, dan penurunan regulasi dari NF-kappaB. Hal ini akan menyebabkan kerentanan tubuh terhadap risiko infeksi. Ini diperburuk oleh peningkatan gula darah dan resistensi insulin yang terjadi.[1,6]
Pengaruh Peningkatan ACTH pada Sistem Kardiovaskuler
Produksi ACTH yang berlebih dapat meningkatkan aktivitas mineralokortikoid dan kortisol, sehingga mengaktifkan sistem hormon renin-angiotensin-aldosterone (RAAS) yang dapat menyebabkan hipertensi dan hipokalemia. Hipertensi yang kronis akan menyebabkan remodelling jantung dan hipertrofi ventrikel kiri. Plak arterioskeloris akibat dislipidemia akan semakin memperburuk fungsi jantung dan meningkatkan risiko infark miokard.[1,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus