Epidemiologi Divertikulitis
Data epidemiologi mengindikasikan bahwa divertikulitis lebih sering terjadi pada pasien lansia. Pada orang Asia, divertikulosis dilaporkan cenderung ditemukan pada kolon sisi kanan.[3]
Global
Secara global, divertikulosis muncul pada sekitar 60% populasi dengan usia lebih dari 60 tahun. Divertikulitis umumnya ditemukan pada 10-25% pasien dengan divertikulosis.
Prevalensi tertinggi divertikulosis dilaporkan pada orang yang hidup di negara barat dan beberapa negara dengan pola makan kebarat-baratan. Letak tersering divertikula adalah pada kolon sigmoid.[3]
Terdapat perbedaan letak divertikulosis pada orang Asia dibandingkan Kaukasia. Pada orang Asia, predominan divertikula ditemukan di kolon sebelah kanan, sedangkan orang Kaukasia di kolon sebelah kiri. Prevalensi divertikulosis pada orang Asia sekitar 13-25%.[1,3]
Indonesia
Data epidemiologi divertikulitis, divertikulosis, ataupun divertikula di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Divertikulitis tanpa komplikasi jarang menimbulkan kematian. Divertikulitis akut komplikata yang membutuhkan pembedahan telah dikaitkan dengan mortalitas pada 5% kasus. Divertikulitis dengan perforasi usus dan peritonitis dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian hingga 20%
Mortalitas divertikulitis lebih tinggi pada pasien imunokompromais. Sementara itu, morbiditas lebih tinggi dilaporkan pada pasien berusia lebih muda karena mereka sering tidak menyadari memiliki penyakit dan baru datang ketika proses penyakit sudah lanjut.
Selain itu, divertikulitis juga sering mengalami rekurensi dan menurunkan kualitas hidup pasien. Setelah divertikulitis akut, kejadian rekurensi dalam 5 tahun diperkirakan sebesar 20%.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita