Prognosis Divertikulitis
Faktor prognosis baik pada divertikulitis adalah status imunitas yang imunokompeten dan tidak adanya komplikasi seperti sepsis dan peritonitis. Meski begitu, tingkat rekurensi dari divertikulitis cukup tinggi.[1-3,15-17]
Komplikasi
Divertikulitis dapat menyebabkan komplikasi seperti perforasi generalisata, abses, fistula, striktur atau obstruksi.[15]
Abses Divertikula
Abses divertikula dapat terjadi pada sekitar 10-15% kasus. Abses dapat muncul secara lokal di sekitar kolon sigmoid atau di tempat yang lebih jauh, misalnya dalam bentuk abses subhepatik. Perforasi pada divertikula biasanya menyebabkan terbentuknya abses lokal.[15,16]
Gejala klinis tergantung pada lokasi abses dan luasnya inflamasi serta kontaminasi peritoneal. Untuk mendiagnosis abses divertikula, diperlukan CT Scan untuk menentukan ukuran dan lokasi dari abses.[15]
Perforasi Divertikulitis
Divertikulitis yang muncul sebagai perforasi terjadi pada sekitar 1% pasien yang mengalami divertikulitis. Perforasi pada divertikula yang terinflamasi merupakan komplikasi divertikulitis tersering.
Pasien dapat menunjukkan gejala peritonitis umum atau lokal pada saat datang ke IGD atau selama 24-48 jam pertama setelah masuk ke rumah sakit. Perforasi biasanya terjadi pada serangan pertama divertikulitis.[15,16]
Fistula
Fistula yang mempersulit penyakit divertikular terjadi pada sekitar 2% pasien. Proses peradangan lokal yang terkait dengan dekompresi usus besar ke viscera yang berdekatan, menyebabkan pembentukan fistula. Fistula ini merupakan presentasi kronis dari divertikulitis.[15]
Fistula kolovesika adalah jenis fistula yang paling umum (65%). Biasanya fistula kolovesika ini berhubungan dengan divertikulitis kronik.[15,17]
Fistula kolovesika harus dicurigai pada pasien dengan demam, disuria persisten, pneumaturia, atau fekaluria. Diagnosis dikonfirmasi dengan CT scan abdomen, kolonoskopi untuk menyingkirkan kanker kolon, dan sistoskopi untuk menilai derajat keterlibatan vesika urinaria.[15,17]
Fistula lainnya adalah fistula kolovagina, yaitu fistula yang paling sering terjadi pada wanita, terutama wanita yang lebih tua dengan riwayat histerektomi sebelumnya. Gejala yang muncul adalah keputihan, serta keluarnya udara atau feses melalui vagina. Keluhan nyeri dilaporkan pada 50% pasien.[15]
Striktur dan Obstruksi Kolon
Striktur dan obstruksi kolon dapat memiliki presentasi klinis akut atau kronis. Biasanya pasien dengan adanya striktur membutuhkan intervensi bedah secepatnya.[10,18]
Perdarahan Divertikular
Perdarahan divertikular berkontribusi pada sekitar 20-41% kasus perdarahan saluran cerna bagian bawah. Kasus ini biasanya muncul sebagai perdarahan gastrointestinal bagian bawah yang tidak nyeri, intermiten, dan volume perdarahan besar. Perdarahan ini terjadi karena ruptur arteri terkait divertikula, yang menyebabkan perdarahan kolon.[15,18]
Prognosis
Prognosis pasien dengan divertikulitis tergantung pada usia saat onset gejala, adanya komorbid, dan tingkat keparahan penyakit. Secara umum, pasien dengan usia muda memiliki morbiditas yang lebih tinggi dan biasanya gejala muncul lebih lambat. Pasien imunokompromais memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.[1]
Pada pasien dengan divertikulitis, sekitar 85% pasien berespons terhadap terapi yang diberikan. Sisanya, 15% pasien memerlukan tindakan operasi. Setelah insidensi pertama divertikulitis akut, tingkat rekurensi dalam 5 tahun adalah sekitar 20%.[2,3]
Tingkat rekurensi divertikulitis akut yang ditangani dengan terapi operatif adalah 13-23%. Studi menunjukkan rekurensi setelah episode pertama divertikulitis adalah 22% dan setelah episode kedua sebesar 55% pada 10 tahun. Risiko rekurensi meningkat pada setiap episode divertikulitis.[5,15]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita