Etiologi Divertikulitis
Etiologi divertikulitis adalah inflamasi pada divertikula atau kantong-kantong pada usus yang terbentuk secara patologis, misalnya karena usia tua atau disbiosis mikrobiota usus.[4-7]
Inflamasi Divertikula
Struktur dinding dan motilitas kolon berkaitan erat dengan kelemahan lokal pada dinding usus yang menyebabkan pembentukan divertikula.
Tunika muskularis kolon terdiri atas sebuah lapisan otot sirkuler dan lapisan longitudinal di bagian luar. Suplai darah ke bagian mukosa dan submukosa kolon disediakan oleh vasa rekta yang berasal dari mesenterium dan berjalan ke bagian dalam hingga menembus dinding usus. Bagian anatomi yang ditembus oleh pembuluh darah tersebut diduga sebagai suatu struktur yang rentan terhadap pembentukan divertikula.
Pola motilitas usus yang khas turut berkontribusi pada pembentukan divertikula. Usus besar memiliki segmentasi tonus dan mengalami kontraksi berkala diselingi kontraksi propulsif yang kuat hingga 4-5 kali per hari sehingga makanan bergerak ke arah distal dan memicu defekasi. Kontraksi berkala lebih lama terjadi di kolon sigmoid dibandingkan kolon transversus maupun desendens.
Kombinasi pola kontraksi tersebut, ditambah lumen kolon sigmoid yang sempit, serta kurangnya lapisan otot longitudinal menyebabkan area ini lebih sering mengalami pembentukan divertikula.[4-7]
Perubahan Mikrobiota Usus
Perubahan mikrobiota usus dianggap sebagai faktor luminal yang mendominasi patogenesis divertikulitis. Pada penyakit divertikel tanpa komplikasi, penurunan jumlah bakteri disertai adanya komponen antiinflamasi di dalam usus mempermudah terjadinya peradangan pada lumen.
Kendati perubahan keseimbangan mikrobiota usus, atau disbiosis, diduga berperan penting dalam pembentukan divertikula, mekanisme yang menghubungkan keduanya masih belum diketahui.[4-7]
Peran Faktor Genetik pada Divertikulitis
Beberapa perubahan genetik diduga berkaitan dengan peningkatan risiko divertikulitis dan divertikulosis. Polimorfisme nukleotida tunggal (single nucleotide polymorphism/SNP) merupakan varian genetik yang pertama diketahui berkaitan dengan divertikulitis. Selain itu, varian nukleotida tunggal gen beta laminin 4 (LAMB4) juga terdeteksi pada anggota keluarga yang mengalami divertikulitis.[4-7]
Usia Tua
Divertikula dapat muncul pada usia tua karena degenerasi dinding mukosa usus dan peningkatan tekanan kolon, sehingga menyebabkan herniasi pada beberapa titik lemah pada kolon. Kolon sigmoid, yang merupakan bagian kolon dengan tekanan intraluminal paling tinggi dan dengan ukuran sempit, sering menjadi lokasi terbentuknya divertikula.[5]
Faktor Risiko
Faktor risiko divertikulosis dan divertikulitis berhubungan dengan perubahan tahanan dinding usus, motilitas usus, dan masalah diet. Faktor-faktor tersebut mendorong terjadinya peningkatan tekanan intraluminal dan kelemahan dinding kolon.
Faktor risiko divertikulosis dan divertikulitis antara lain diet rendah serat, obesitas, kondisi imunosupresi, dan riwayat hipertensi. Sementara itu, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), aspirin, dan senyawa opioid juga meningkatkan risiko perkembangan penyakit dan perdarahan divertikula.
Faktor lain yang turut mempermudah terjadinya divertikulitis antara lain pertambahan usia, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Sebaliknya, konsumsi kacang, biji-bijian, dan jagung tidak ditemukan meningkatkan risiko divertikulitis.[4-7]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita