Prognosis Inflammatory Bowel Disease
Dari segi prognosis, Inflammatory Bowel Disease (IBD) telah dikaitkan dengan peningkatan mortalitas dan kejadian kardiovaskular. Faktor prognosis buruk adalah diagnosis Crohn’s disease, jenis kelamin pria, awitan penyakit pada usia di atas 40 tahun, dan lesi pada kolon. Komplikasi yang perlu diwaspadai adalah perforasi usus dan toksik megakolon.[2,3,18,26]
Komplikasi
Komplikasi Inflammatory Bowel Disease (IBD) diklasifikasikan menjadi komplikasi intestinal dan ekstraintestinal.
Komplikasi Intestinal
Komplikasi intestinal meliputi striktur intestinal. Striktur bisa menyebabkan obstruksi, abses, dan fistula. Ini paling sering terjadi pada Crohn’s disease. Komplikasi intestinal lain mencakup perforasi, megakolon toksik, kolitis infeksiosa, serta transformasi keganasan.[2,3,18]
Komplikasi Ekstraintestinal
Pasien IBD bisa mengalami komplikasi ekstraintestinal yang meliputi arthritis, episkleritis, eritema nodosum, pyoderma gangrenosum, aphthous ulcers, abses hepar, pericholangitis, primary sclerosing cholangitis, kolelitiasis, anemia, hypercoagulable state, osteoporosis.[18,27]
Prognosis
Rata-rata penderita kolitis ulseratif mengalami risiko kekambuhan sebesar 50% dalam 2 tahun pertama, 1 kali kambuh selama 25 tahun, atau IBD aktif persisten.
Kolitis ulseratif yang terbatas pada rektum dan sigmoid memiliki risiko 50% perluasan penyakit selama 10 tahun dan tindakan kolektomi 7,5% selama 5 tahun. Risiko kanker kolorektal meningkat 0,5%-1,0% per tahun setelah 8-10 adanya diagnosis kolitis ulseratif.
Sekitar 20% penderita Crohn's disease mengalami kekambuhan tahunan, 13% bebas kambuh dan <5% Crohn's disease aktif persisten. Secara keseluruhan, tingkat mortalitas IBD <5% dengan perjalanan klinis pada anak lebih berat dan kualitas hidup pada Crohn's disease lebih rendah daripada kolitis ulseratif karena dapat melibatkan seluruh segmen kolon.[2,3,18,29,30]
Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto