Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Syok Kardiogenik general_alomedika 2022-07-14T11:52:39+07:00 2022-07-14T11:52:39+07:00
Syok Kardiogenik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Syok Kardiogenik

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa syok kardiogenik terjadi pada 6-7% pasien dengan infark miokard akut. Insidensi syok kardiogenik meningkat secara signifikan, dengan etiologi terbanyak disebabkan infark miokard akut (IMA). Angka kejadian IMA yang berakhir menjadi syok kardiogenik terbagi menjadi 5-8% kasus STEMI dan 2-3% kasus NSTEMI.[12,52,57]

Global

Insidensi syok kardiogenik menurun karena meningkatnya penggunaan percutaneous coronary intervention (PCI) dan terapi fibrinolitik untuk miokard infark akut (IMA). Namun, sekitar 5-8% kasus STEMI dan 2-3% kasus NSTEMI menyebabkan syok kardiogenik.[5,9]

Penyebab syok kardiogenik selain IMA adalah kelainan primer miokardium, kelainan katup jantung, atau kelainan perikardium. Prevalensi berbagai penyebab syok kardiogenik ini adalah progresi gagal jantung kronik sebesar 11-30%, penyebab mekanik dan kelainan katup jantung sebesar 6%, kardiomiopati Takotsubo sebesar 2%, dan miokarditis akut dengan persentase 2%.[5,9]

Indonesia

Belum ada data prevalensi kasus syok kardiogenik di Indonesia.

Mortalitas

Syok kardiogenik yang disebabkan karena infark miokard akut memiliki angka mortalitas tertinggi, walaupun saat ini sudah ada teknik revaskularisasi yang menurunkan angka mortalitas sebanyak 40-50%. Angka mortalitas yang tetap tinggi ini disebabkan karena meningkatnya jumlah populasi geriatri dan prevalensi kelompok dengan penyakit komorbid.[13,53,54]

Studi epidemiologi oleh Lang, et al. di Jerman syok kardiogenik menyumbangkan angka kematian tertinggi sebanyak 344.500 kasus kematian atau 37% pada tahun 2017. Syok kardiogenik menyebabkan kematian pada 5,3% pada penyakit jantung, dan 1,9% dari seluruh penyebab kematian.[12]

Syok kardiogenik juga dapat terjadi pada pasien dengan dengan sindrom koroner akut yang disertai kultur sepsis positif. Pasien ini memiliki risiko mortalitas dua kali lipat. Angka kejadian systemic inflammatory response syndrome (SIRS) pada STEMI mencapai 25%. Takikardia, takipnea, dan leukositosis merupakan faktor risiko independen dari mortalitas yang disebabkan oleh hal ini.[2]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yenna Tasia

Referensi

2. Vahdatpour C, Collins D, Goldberg S. Cardiogenic Shock. J. Am. Heart Assoc. 2019;8:e011991.
5. Rodriguez MML, Guerrero CJV, Garzon JCA, Marin DFHPAO, Avila AFS, Padilla JDV. Cardiogenic shock. Interv. Cardiol. 2019;11:123.
9. Kosaraju A, Pendela VS, Hai O. Cardiogenic Shock. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
12. Lang CN, Kaier K, Zotzmann V, Stachon P, Pottgiesser T, von zur Muehlen C, et al. Cardiogenic shock: incidence, survival and mechanical circulatory support usage 2007–2017-insights from a national registry. Clin. Res. Cardiol. 2021;110:1421–30.
52. García-García C, Oliveras T, El Ouaddi N, et al. Short- and Long-Term Mortality Trends in STEMI-Cardiogenic Shock over Three Decades (1989-2018): The Ruti-STEMI-Shock Registry. J Clin Med 2020; 9.
57. Lauridsen MD, Rørth R, Lindholm MG, et al. Trends in first-time hospitalization, management, and short-term mortality in acute myocardial infarction-related cardiogenic shock from 2005 to 2017: A nationwide cohort study. Am Heart J 2020; 229:127.

Etiologi Syok Kardiogenik
Diagnosis Syok Kardiogenik

Artikel Terkait

  • Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
    Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
  • Red Flag Pingsan
    Red Flag Pingsan
  • Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
    Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Juni 2021, 11:35
Pasien dengan syok kardiogenik tatalaksana apa yang dapat diberikan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin kemarin saya mendapatkan pasien syok dok nadi tidak teraba , sesak 40, kaki bengkak di kedua tungkai , nyeri dada tengah lebih 10 menit....
Anonymous
Dibalas 16 Maret 2021, 08:33
Penggunaan beta blocker pada UAP dengan multiple VES
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sempat ada pingsan 2x, didahului dengan mual muntahDari pemeriksaan vital sign :TD : 80/54mmhgHR : 58-70x/menit,...
dr.mitras citradam labiro
Dibalas 23 September 2019, 22:26
Apakah loading cairan dapat dilakukan pada pasien CHF dengan komplikasi syok?
Oleh: dr.mitras citradam labiro
9 Balasan
Permisi aloMedika! Pasien laki2 usia 65 th dgn Keluhan Sesak, Batuk, lemah seluruh tubuh.Tekanan darah: 80/60, Nadi 112x/m, pernapasan: 30x/m, S:...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.