Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Syok Kardiogenik general_alomedika 2022-07-14T11:48:25+07:00 2022-07-14T11:48:25+07:00
Syok Kardiogenik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Syok Kardiogenik

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Inti patofisiologi dari syok kardiogenik adalah gangguan struktural dan fungsional jantung yang menyebabkan penurunan ventricular filling dan/atau fraksi ejeksi, sehingga terjadi penurunan kontraktilitas miokardium. Hal ini menyebabkan penurunan curah jantung, hipotensi, vasokonstriksi sistemik, dan iskemik jantung.[4,6]

Vasokontriksi pembuluh darah perifer yang menyebabkan systemic vascular resistance (SVR) meningkat dan kerusakan end-organ merupakan tanda khas syok kardiogenik yang disebabkan karena ketidakefektifan isi sekuncup (Stroke Volume/SV). Peningkatan SVR merupakan bentuk kompensasi sirkulasi karena kemampuan pompa jantung (kontraktilitas) menurun.[4,6]

Kompensasi meningkatkan SVR dengan vasokonstriksi dilakukan tubuh agar aliran darah pada pembuluh darah koroner dan perifer meningkat, namun hal ini menyebabkan afterload meningkat dan semakin membebani miokardium yang rusak. Akhirnya terjadi penurunan aliran darah yang kaya akan oksigen ke pembuluh darah perifer dan jantung.[4,6]

Faktor Inflamasi

Inflamasi sistemik melepaskan nitric oxide dan reactive oxygen species (ROS) yang membentuk senyawa peroxynitrite. Senyawa yang terbentuk mengurangi kontraktilitas miokardium, mengganggu sistem respirasi sel di mitokondria, dan mengurangi respon inotropik oleh β-adrenergik, bersifat kardiotoksik, serta menginduksi vasodilatasi sistemik. Rangkaian peristiwa ini menyebabkan hipoperfusi sistemik.[4]

Selain itu, interleukin dan tumor necrosis factor alpha (TNF‐α) merupakan mediator inflamasi yang juga berperan dalam vasodilatasi dan mortalitas pada pasien dengan syok kardiogenik. Respons inflamasi dapat terjadi akibat stimulasi antigen dari infeksi seperti miokarditis viral, stress hemodinamik dan kerusakan miokardium. Respons inflamasi dapat diperparah dengan adanya penyakit komorbid seperti obesitas, diabetes mellitus, PPOK, atau penyakit ginjal kronis.[4,7]

Kegagalan Ventrikel Kanan (Right Ventricular Failure/ RVF)

Dalam stress fisiologis normal, isi sekuncup (stroke volume/SV) dari ventrikel kanan dan kiri adalah sama. Kegagalan ventrikel kanan (right ventricular failure/ RVF) terjadi saat tekanan diastolik dan/atau sistolik ventrikel tidak terkompensasi oleh proses adaptif normal miokardium untuk mencukupi curah jantung. Hal ini menyebabkan aliran darah menjadi inadekuat, sehingga perfusi end-organ berkurang serta peningkatan tekanan vena.[2,4,6]

Ventrikel kanan kurang adaptif terhadap perubahan beban afterload dan lebih toleran terhadap beban volume overload dibandingkan ventrikel kiri. Hal ini menjelaskan, mengapa ventrikel kanan tidak mampu mentoleransi peningkatan tekanan arteri pulmonalis. Pada RVF, terjadi dilatasi ventrikel kanan, sehingga septum interventrikular bergeser ke ventrikel kiri, mengganggu pengisian ventrikel kiri dan menyebabkan hipoperfusi sistemik. [2,4,6]

Acute Cardiogenic Liver Injury dan Congestive Hepatopathy

Hepar menerima 25% dari cardiac output (CO) dan diperdarahi oleh vena porta dari vena splanikus dan arteri hepatika yang dari aorta. Kemudian aliran darah dari hepar keluar ke vena hepatika dan menyatu dengan vena cava inferior, lalu ke atrium dan ventrikel kanan.[40]

Apabila salah satu dari vena porta atau arteri hepatika tidak dapat memenuhi kebutuhan hepar, maka pembuluh darah satunya akan mengkompensasi. Arteri hepatika mampu mengkompensasi penurunan aliran darah vena porta sebanyak 25% sampai 60%.[40]

Pada syok kardiogenik, pompa jantung menurun, sehingga terjadi hipoperfusi ke hepar. Kemudian hal ini menyebabkan hipoksia dan iskemia sel hepatosit. Apabila keadaan ini berlanjut terus, maka bisa terjadi nekrosis dan apoptosis hepatosit. Bila hal ini sudah terjadi, maka kerusakan hepatosit menjadi ireversibel. Selain itu, keadaan ini juga memicu reaksi inflamasi dan dihasilkannya ROS akibat stress oksidatif. Hal ini yang menyebabkan acute cardiogenic liver injury dan congestive hepatopathy.[40,41]

Selain itu, congestive hepatopathy juga dapat disebabkan karena peningkatan tekanan pada vena cava inferior pada syok kardiogenik yang ditambah dengan tidak adanya katup pada vena hepatika. Hal ini menyebabkan kongesti sentrilobular, dilatasi sinusoid, dan juga nekrosis sel hepatosit.[40]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yenna Tasia

Referensi

2. Vahdatpour C, Collins D, Goldberg S. Cardiogenic Shock. J. Am. Heart Assoc. 2019;8:e011991.
4. McDonagh TA, Metra M, Adamo M, Gardner RS, Baumbach A, Böhm M, et al. 2021 ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure: Developed by the Task Force for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure of the European Society of Cardiology (ESC) With the special contribution of the Heart Failure Association (HFA) of the ESC. Eur. Heart J. 2021;42:3599–726.
6. Brener MI, Rosenblum HR, Burkhoff D. Pathophysiology and Advanced Hemodynamic Assessment of Cardiogenic Shock. Methodist DeBakey Cardiovasc. J. 2020;16:7–15.
7. Reina-Couto M, Pereira-Terra P, Quelhas-Santos J, Silva-Pereira C, Albino-Teixeira A, Sousa T. Inflammation in Human Heart Failure: Major Mediators and Therapeutic Targets. Front. Physiol. 2021;12.
40. Xanthopoulos A,Starling RC, Kitai T, Triposkiadis F. Heart Failure and Liver Disease: Cardiohepatic Interactions. JACC: Heart Failure. Vol 7, Issue 2, February 2019, p. 87-97.
41. Soares ROS, Losada DM, Jordani MC, Évora P, Castro-E-Silva O. Ischemia/Reperfusion Injury Revisited: An Overview of the Latest Pharmacological Strategies. Int J Mol Sci. 2019;20(20):5034. Published 2019 Oct 11. doi:10.3390/ijms20205034

Pendahuluan Syok Kardiogenik
Etiologi Syok Kardiogenik

Artikel Terkait

  • Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
    Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
  • Red Flag Pingsan
    Red Flag Pingsan
  • Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
    Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Juni 2021, 11:35
Pasien dengan syok kardiogenik tatalaksana apa yang dapat diberikan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin kemarin saya mendapatkan pasien syok dok nadi tidak teraba , sesak 40, kaki bengkak di kedua tungkai , nyeri dada tengah lebih 10 menit....
Anonymous
Dibalas 16 Maret 2021, 08:33
Penggunaan beta blocker pada UAP dengan multiple VES
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sempat ada pingsan 2x, didahului dengan mual muntahDari pemeriksaan vital sign :TD : 80/54mmhgHR : 58-70x/menit,...
dr.mitras citradam labiro
Dibalas 23 September 2019, 22:26
Apakah loading cairan dapat dilakukan pada pasien CHF dengan komplikasi syok?
Oleh: dr.mitras citradam labiro
9 Balasan
Permisi aloMedika! Pasien laki2 usia 65 th dgn Keluhan Sesak, Batuk, lemah seluruh tubuh.Tekanan darah: 80/60, Nadi 112x/m, pernapasan: 30x/m, S:...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.